Asumsi
Dasar
Pendekatan
utama untuk analisis motivasi memiliki tiga asumsi. Pertama, motivasi
individual adalah hasil dari interaksi antara faktor lingkungan dengan
karakteristik tertentu dari anak. Kedua, pemelajar adalah pemroses
informasi yang aktif dan pada tingkat tertinggi prnilaian diri atas kapabilitas
seseorang dan interpretasi informasi dari lingkungan juga terlibat dalam
motivasi yang berkaitan dengan prestasi. Ketiga, dan terkait dengan
asumsi pertama adalah bahwa motif, kebutuhan, atau tujuan siswa adalah
pengetahuan eksplisit yang berarti bahwa siswa dapat memikirkan keyakinan ini
dan mengonsumsikannya kepada orang lain.
Komponen proses motivasional
Tiga pendekatan untuk studi motivasi dalam latar yang berkaitan dengan prestasi adalah :
- Model ekspektasi nilai
- Model orientasi tujuan
- Teori atribusi
1. Model ekspetasi nilai adalah perluasan dari model
Atkinson(1958) yang mendefinisikan ekspektasi dan nilai sebagai konstruk
motivasional. Berbeda dengan model Atkinson, versi ini memandang ekspektasi dan
nilai sebagai kognitif ketimbang motivasional. Premis dasar dari model ini
adalah ekspektasi kesuksesan siswa dan nilai yang mereka berikan pada
kesuskesan merupakan determinan penting dari motivasi untuk melakuakan perilaku
yang terkait prestasi. Model ini mengidentifikasi lima perilaku yang terkait
prestasi yang dipengaruhi oleh proses motivasional. Kelima perilaku tersebut
adalah pilihan, kegigihan, tingkat usaha, keterlibatan kognitif, dan kinerja aktual.
Dua keyakinan motivasional adalah nilai
tugas. Nilai tugas merupakan komponen penting dalam modek ini karena
kompetensi saja tidak memadai untuk menjelaskan pemilihan jurusan atau bidang
studi tertentu.
Nilai tugas dalam model ini mencakup
empat komponen yaitu : pencapaian, nilai instrinsik, kemanfaatan, dan biaya.
nilai ekspektasi mengacu pada arti penting melakukan yang
terbaik dalam bidang atau pelajaran tertentu dan nilai instrinsik ini mengacu pada kesenangan
siswa dalam menjalankan tugas ddengan baik atau minat siswa.
2.
Model Berorientasi Tujuan
Berbeda dengan model ekspektasi nilai, model berorientasi pada tujuan membahas alasan siswa untuk melakukan tugas akademik. Model beroriensai tujuan mencari tahu apakah tujuannya adalah untuk mempelajari konsep baru, menunjukkan kompetensi seseorang kepada orang lain, ataukah tujuan lainnya. Secara formal, orientasi tujuan adalah "seperangkat nilai kelakuan yang menentukan bagaimana siswa akan mendekati dan melakukan aktivitas belajar". Deskripsi asli dari struktur tujuan siswa mengontraskan dua kategori umum yang merefleksikan tujuan yang berbeda untuk beraktivitas dalam tugas mencapai prestasi.
Berbeda dengan model ekspektasi nilai, model berorientasi pada tujuan membahas alasan siswa untuk melakukan tugas akademik. Model beroriensai tujuan mencari tahu apakah tujuannya adalah untuk mempelajari konsep baru, menunjukkan kompetensi seseorang kepada orang lain, ataukah tujuan lainnya. Secara formal, orientasi tujuan adalah "seperangkat nilai kelakuan yang menentukan bagaimana siswa akan mendekati dan melakukan aktivitas belajar". Deskripsi asli dari struktur tujuan siswa mengontraskan dua kategori umum yang merefleksikan tujuan yang berbeda untuk beraktivitas dalam tugas mencapai prestasi.
3.
Teori
Atribusi
Sebaliknya, teori atribusi membahas pemikiran, emosi, dan ekspektasi seseorang setelah muncul hasil yang terkait dengan pencapaian. Dalam situasi yang berkaitan dengan prestasi, teori ini didasarkan pada tiga asumsi, yaitu pencarian pemahaman adalah motivator utama dari tindakan, atribusi untuk hasil yang berkaitan dengan keberhasilan merupakan sumber informasi yang kompleks dan perilaku masa depan ditentukan sebagian oleh anggapan tentag penyebab dari hasil sebelumnya.
Sebaliknya, teori atribusi membahas pemikiran, emosi, dan ekspektasi seseorang setelah muncul hasil yang terkait dengan pencapaian. Dalam situasi yang berkaitan dengan prestasi, teori ini didasarkan pada tiga asumsi, yaitu pencarian pemahaman adalah motivator utama dari tindakan, atribusi untuk hasil yang berkaitan dengan keberhasilan merupakan sumber informasi yang kompleks dan perilaku masa depan ditentukan sebagian oleh anggapan tentag penyebab dari hasil sebelumnya.
Teori ini mendeksprisikan :
a. Proses yang terlibat dalam menentukan
sebab-sebab kesuksesan dan kegagalan (atribusi), dan
b. emosi dan ekspektasi yang
mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Daftar
Pustaka
Gtedler, Margaret. E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
0 komentar:
Posting Komentar