Pages

Rabu, 07 Januari 2015

Kelompok 7: 

Nur Hikmah Nasution     (11-006)
Icfadila Hanisa Lubis       (11-022)
Devi Ramadana                 (11-026)
Mentari Purba                    (11-028)
Cynthia Halim                    (11-044) 
 


Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas, How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routines ditinjau dari 4 aspek:

1. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu yang ditunjukkan dalam interaksi dengan lingkungannya. Keunikan setiap individu mencerminkan orisinalitas dari pribadi-pribadi yang diharapkan dapat memacu untuk timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Keunikan yang berbeda pada masing-masing individu menimbulkan pemikiran yang berbeda-beda pula. Awalnya ketika kami berdiskusi, masing-masing dari anggota kelompok menyatakan pendapat dan ide mengenai topik apa yang akan kami pilih sebagai produk untuk kreativitas kami. Setelah disepakati akhirnya kami memilih ide dari salah seorang teman kami yang mengusulkan untuk membuat video tentang orang-orang berbakat yang ingin “pamer” dengan menunjukkan atau memasukkan bakat mereka ke kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di kehidupan sehari-hari.

2. Pendorong (Press)
Bakat kreatif individu dipengaruhi oleh motivasi internal dan eksternal. Selain dari dalam diri individu tersebut dukungan dari lingkungan juga memberi pengaruh besar bagi individu dalam mengembangkan bakat-bakat kreatifnya. Tantangan yang kami dapat dalam mata kuliah kreativitas ini, yang tidak kami temukan pada mata kuliah lain memacu kami untuk menunjukkan performa terbaik yang kami miliki. Selain itu, Bu Dina dan teman-teman dalam mata kuliah ini secara tidak langsung juga memberikan dukungan bagi kami untuk menunjukkan keunikan yang kami miliki. Kami juga ingin mendapat nilai yang bagus dalam mata kuliah ini.

3. Proses
Pengembangan kreativitas individu sangan bergantung pada banyaknya kesempatan, stimulus, dan dukungan yang diberikan termasuk prasarana yang menunjang pengekspresian keunikan individu. Mata kuliah kreativitas ini memberikan kami kesempatan untuk menunjukkan keunikan yang kami miliki tanpa membatasi sehingga kami merasa “lepas” dan “bebas” dalam menjalani proses untuk menunjukkan performa terbaik yang kami miliki. Kami berusaha optimal dalam melakukan step by step untuk menghasilkan produk sesuai harapan kami. Dalam menjalani proses, waktu yang kami butuhkan sampai tahap akhir penyelesaian (editing) adalah 2 bulan 2 minggu.

4. Produk
Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk  kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul. Produk adalah hasil akhir dari pribadi + press + proses. Bu Dina yang memberikan kami kesempatan untuk menampilkan produk kami di depan seluruh audience kreativitas memberikan kami semangat yang menimbulkan ide-ide yang inovatif dan membuat kami berupaya mengoptimalkan diri dan keunikan kami masing-masing dan bekerja sama menghasilkan produk yang telah kami sepakati.

Kami menggunakan teori Rogers karena menurut kami teori-teori dapat mendeskripsikan unsur-unsur dasar dari kreativitas itu sendiri, yaitu dari pribadi individunya dan sesuai dengan konsep “unik” kreativitas itu sendiri.


Teori Rogers

Menurut Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif ialah:
a. Keterbukaan terhadap pengalaman
b. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang
c. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep

a. Karena keterbukaan dari anggota-anggota dalam kelompok, pengalaman yang dimiliki jadi beragam sehingga kami bisa bertukar ide dengan baik dan mendapat bayangan mengenai rancangan yang akan kami lakukan ke depannya.
b.  Kami mendiskusikan tentang kegiatan apa saja yang akan kami lakukan dan kemampuan kami masing-masing serta batasan-batasan yang kami miliki, dan menentukan peran masing-masing anggota kelompok agar bisa berperan optimal pada scene dalam list.
c. Setelah kami merancang program yang akan kami jalankan, kemudian kami mencoba untuk berpikir kreatif mengenai seperti apa proses yang akan kami jalani untuk membuat produk yang “lain dari yang lain”.


Proses Pengerjaan

1.      Setelah kelompok sepakat tentang ide untuk membuat video How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routines, kemudian kami melakukan brainstorming dengan mengumpulkan ide-ide tentang bakat-bakat apa saja yang akan kami masukkan ke video dan adegan-adegan apa saja yang akan kami buat. Banyak sekali ide yang datang dari anggota kelompok yang kemudian kami tulis dan kami diskusikan lagi untuk menyaring kira-kira adegan apa saja yang menarik dan memungkinkan untuk kami buat.
2.      Setelah itu kami membuat semacam script untuk masing-masing adegan. Banyak sekali bakat-bakat yang muncul dibenak kami akan tetapi tidak semua bakat tersebut dapat kami lakukan. Maka dari itu, untuk beberapa adegan kami membuat semacam “trik” untuk membuat seakan-akan kami benar-benar mempunyai bakat tersebut. Proses di sini cukup menyenangkan karena kami dapat mengeluarkan ide-ide dari kepala kami untuk memikirkan trik-trik apa yang bisa kami pakai dan berdikusi lagi untuk mendapatkan kesepakatan. Untuk bakat-bakat tertentu yang tidak bisa kami lakukan sendiri dan tidak bisa dibuat triknya, kami meminta bantuan dari teman-teman lain yang benar-benar mempunyai bakat tersebut. Untuk adegan yang memerlukan banyak orang kami juga meminta meminta bantuan beberapa teman-teman lain.
3.      Adegan-adegan yang direkam lumayan banyak dan kami ambil dalam waktu dan hari yang berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan anggota kelompok. Selain itu, karena kami meminta bantuan dari beberapa orang kami harus membuat janji dulu dan menyesuaikan dengan waktu yang mereka luangkan untuk membantu kami mengambil adegan. Jadi rentang waktu mengambil adegan per adegan lumayan berjarak. Waktu yang kami butuhkan untuk merekam seluruh adegan kurang lebih dua bulan.
4.      Peralatan yang kami gunakan untuk mengambil adegan adalah kamera, tripod dan properti-properti pendukung adegan seperti laptop, tong sampah, raket nyamuk, sarung tangan softball, dsb.
5.      Lokasi yang kami gunakan sebagian besar di sekitaran area kampus dan beberapa adegan dilakukan di rumah salah satu anggota kelompok.
6.      Proses editing dilakukan setelah semua rekaman adegan terkumpul. Proses editing dilakukan kurang lebih dua minggu hingga menjadi sebuah produk video berjudul How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routine.


Kendala Ketika Proses Pembuatan Video:

1.      Karena kami meminta beberapa teman untuk membantu kami tampil di video ini, kami harus menyesuaikan waktu kami dengan waktu yang mereka berikan. Jadi tidak jarang kami harus kalang kabut dan bahkan sampai harus menunggu teman yang bersangkutan agar dapat mengambil adegan di waktu yang sudah kami sepakati.
2.      Karena ini pertama kalinya anggota kelompok membuat video seperti ini, banyak sekali adegan-adegan yang harus diulang-ulang karena kami masih kaku di depan kamera.
3.      Karena pengambilan adegan terkadang membutuhkan waktu yang lumayan lama, masalah baterai kamera juga cukup menjadi kendala.
4.      Sekali lagi karena ini pertama kalinya kami membuat video seperti ini, proses editing juga memakan banyak usaha mulai dari pemotongan video dan merekam suara yang kami ulang-ulang agar mendapatkan hasil yang terbaik.
 

Rabu, 26 November 2014

Berkreasi dengan sedotan dan stik eskrim

Assalamualaikum wr.wb  teman teman semua J

Dengan kreativitas, sedotan maupun stik eskrim yang digabungkan dengan kotak bekas yang ada dirumah bisa menjadi benda yang bermanfaat seperti tempat aksesoris, tempat alat tulis. Berikut cara pembuatannya :

Tempat aksesoris dari sedotan
Bahan dan Alat :
  • Kotak bekas
  • Gunting
  • Sedotan
  • Kertas origami
  • Lem
  • Kancing
  • Boneka kecil
  • Kain flanel




Cara membuat :
  1. Siapkan kotak bekas yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan keinginan. Potong bagian tutup kotak dengan menggunakan gunting.
  2. Alasi bagian dalam maupun luar kotak menggunakan kertas origami.
  3. Untuk membuat penyekat, tempelkan selembar karton yang ditekuk bagian bawahnya di dalam kotak tersebut.
  4. Tempel sedotan menggunakan lem hingga semua sisinya tertutup
  5. Beri hiasan dari kain flanel, boneka kecil,  kancing diatas sedotan

     Hasilnya adalah seperti ini :




Tempat alat tulis dari stik es krim

Bahan dan Alat :
  •  Kotak bekas
  •  Karton
  • Gunting
  • Stik eskrim
  • Kertas origami
  • Lem
  • Kancing
  • Boneka kecil



Cara membuat :
  1. Siapkan kotak bekas yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan keinginan. Potong bagian tutup kotak dengan menggunakan gunting.
  2.    Alasi bagian dalam maupun luar kotak menggunakan kertas origami
  3. Tempel stik eskrim pada kotak dengan menggunakan lem hingga semua sisinya tertutup.
  4. Susun stik eskrim secara horizontal pada karton , kemudian tempelkan kotak yang sudah di alasi stik eskrim tersebut diatas karton.
  5. Beri hiasan boneka kecil,  kancing pada sisi bagian depan dan potong stik eskrim menjadi dua bagian untuk membuat sekat yang digunakan untuk tempat penghapus pada bagian pinggir kanan.
           Hasilmya adalah seperti ini 

    
   Disini saya akan sediki bercerita tentang pengalaman saya  dalam membuat masterpiece yang merupakan salah satu tugas mata kuliah kreativitas yang saya ambil. Awalnya saya bingung mau buat apa, ketika saya kedapur saya melihat sedotan kami lumayan banyak sehingga saya berfikir untuk berkreasi menggunakan sedotan dan menggabungkannya dengan kotak beka. Saya memutuskan membuat tempat aksesoris karna cara pembuatannya cukup mudah dan saya tidak memiliki tempat aksesoris yang mana aksesoris saya hanya  diletakkan dilemari saja dan kelihatan tidak rapi.
      Saya juga membuat tempat alat tulis dari stik eskrim  yang mana ide ini muncul ketika saya membeli hiasan untuk  tempat aksesoris tersebut,  saya melihat stik eskrim dan berpikir bahwa strik eskrim ini juga bisa dikreasikan  dengan kotak bekas dan karena saya juga belum memiliki tempat alat tulis dirumah  dan sehingga saya memutuskan untuk membuat tempat alat tulis. 




Selamat mencoba teman-teman, selamat berkreasi J

Jumat, 24 Oktober 2014

Konsep Peforma Kreativitas

Kelompok 7 

 
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Kreativitas, kami dari kelompok 7 (tujuh) ingin menampilkan sesuatu yang mungkin bisa menghibur dan sama-sama kita nikmati. Ide ini muncul karena maraknya internet sekarang ini, sehingga orang-orang dengan mudah berbagi dan memperlihatkan karyanya kepada orang banyak.
Kami memaparkan rancangan kami dengan mengaitkannya kepada teori 4P. Awalnya, masing-masing dari kami mempunyai ide yang berbeda-beda, ini karena masing-masing kami mempunyai bakat dan interest yang berbeda-beda. Kami ingin membuat karya berupa seni rupa, lalu sebuah karya yang hasilnya bisa dipakai atau digunakan. Namun karena memikirkan bagaimana proses membuat karyanya serta peran dari masing-masing individu, kami memikirkan sesuatu yang kiranya mungkin kami ciptakan bersama. Lalu muncul ide tentang membuat sebuah video yang bisa memperlihatkan kreativitas dan menghibur. Menurut kami, membuat video ini mungkin dilaksanakan karena dorongan dari dalam diri kami dan lingkungan yang sepertinya mendukung. Selain itu, kami ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, yang mana kami semua menampilkan diri kami dan memperlihatkan perilaku kreatif, serta bebas berekspresi. Kami mendiskusikan tema dari video yang kami buat, lalu kami sepakat video ini berisi tentang bakat, berhubung dengan ini adalah tugas mata kuliah Kreativitas. Lalu kami bergerak ke bagaimana isi video ini, bagaimana kami akan membuatnya dan bagaimana video ini akan dapat menghibur. Akhirnya kami mendapatkan sebuah konsep mengenai produk yang akan kami hasilkan.
Judul                           : How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routines
Alat dan Bahan           : Kamera dan Laptop
Setting                         : Random
Konsep                         : Kami akan menampilkan sebuah video berdurasi sekitar tiga sampai lima menit (atau lebih) mengenai orang yang melakukan aktivitas sehari-hari lalu membandingkannya dengan orang yang ‘pamer’ bakatnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari juga. Adapun pemeran dalam video ini adalah kami sendiri dan mungkin akan dibantu oleh beberapa orang di luar anggota kelompok, sebagai figuran. Kami akan memakai beberapa setting lokasi untuk pengambilan gambar. Adapun mulai dari pengambilan gambar sampai sampai dengan editing video akan dilakukan oleh kami sendiri.

Demikian kami paparkan konsep tugas akhir mata kuliah Kreativitas kami, semoga membantu teman-teman mendapat gambaran akan hasil produk kami nanti.

Senin, 16 Desember 2013

Hasil Kunjungan Lapangan di SMK Tritech Informatika Medan

Oleh :
Kelompok 7 


BAB  I
 
PENDAHULUAN


A.       LATAR BELAKANG SMK TRITECH MEDAN


1.      Sejarah SMK Tritech Medan
Berawal dari niat suci Yayasan Bapak Zulkifli, SE, S.Sos untuk beribadah kepada Allah SWT dan pengabdian dirinya bagi dunia pendidikan.
SMK Tritech Informatika berdiri diawali dengan dibukanya Lembaga Kursus Komputer dan Bahasa Inggris yang diberi nama Tritech Quantum. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan dari masyarakat maka pada tanggal 20 Mei  2010 didirikanlah SMK Tritech Informatika dengan memakai konsep SMK IT Modern.
SMK Tritech Informatika memiliki 3 Program Keahlian, yaitu Teknik Keterampilan Jaringan, Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak yang bertempat di Jl. Bhayangkara No. 522 Medan dan diasuh oleh Guru dan Dosen berpengalaman tamatan S1 dan S2 dari Universitas Negeri dan Swasta yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional.
Pada saat ini SMK Tritech Informatika mengasuh 1000 siswa/i, dengan jumlah pendidik sebanyak 80 orang dan tahun Ajaran  2012/2013 telah menempati gedung baru di Jl. Bhayangkara No. 484 dengan jumlah kelas sebanyak 36 ruang.
Guna pengembangan selanjutnya pada tahun 2013 akan dibuka STMIK dan PLSM hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat dan membantu program Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

2.      Profil Sekolah
Nama Sekolah
SMK Tritech Informatika Medan
Nomor Pokok Sekolah Nasional
10261412
Bidang Keahlian
Teknik Informasi Dan Komunikasi
Program Keahlian
Teknik Komputer Dan Informatika
Kompetensi Keahlian
TKJ- Multimedia-RPL
Kelurahan / Kecamatan
Indra Kasih / Medan Tembung
Propinsi
Sumatera Utara
Alamat
Jln. Bhayangkara No. 522 CDE
Telepon / Fax
061 – 6635991 / 061 – 6641576
Status Sekolah / Akreditasi
Swasta / --
Nomor Surat Izin Berdiri
420/10985/PPMP/09
Tanggal Penetapan
06 Agustus 2010
Bangunan Sekolah
Milik Sendiri
Organisasi Penyelenggara
Yayasan Pendidikan Triadi Teknologi
Website
Email



3.      Visi Misi Sekolah
          VISI
a.    Menjadikan SMK berbasis teknologi Informatika yang Unggul, Mandiri, Religius 
     dan Berstandar Internasional. 

 MISI
a.       Siswa/i mampu menguasai komputer software dan hardware serta  jaringan IT
b.  Melahirkan generasi yang handal dalam bidang IPTEK, IMTAQ dan berjiwa kebangsaan.

4.      Motto Sekolah
Creative Generation Community


B.        DATA OBSERVER
Kelompok 7 terdiri dari empat orang angggota kelompok. melakukan observasi ke sekolah adalah tiga orang dan salah satu anggota kelompok tidak bisa hadir dikarenakan sakit, yang bernama
Nama   : Gita Yufika
NIM    : 111301038
Berikut data observer yang telah melakukan observasi ke sekolah SMK Tritech Informatika Medan:
Nama Observer I                                 : Nurhikmah
NIM                                                    : 111301006
Nama Observer II                               : Gustina Handayani
NIM                                                    : 111301016
Nama Observer III                              : Siti Rizki Kartika
NIM                                                    : 111301032
Tanggal Observasi                                : 18 Oktober 2013
Kelas yang diobservasi                         : X MM 4 Reguler
Mata Pelajaran                                    : Agama Islam
Waktu Observasi                                 : 08.30 WIB s/d 09.30 WIB
Alat Observasi                                     : Pena, Buku, Kamera

C.       KONDISI FISIK KELAS
1.          AC sebanyak 2 buah

2.         Dinding sebagai masih menggunakan papan dan sebagian menggunakan kaca yangmenyambung ke pintu
3.         Kipas angin 1 buah
4.         Pintu menggunakan kaca yang yang transparan
5.         Lantai berkeramik
6.         Menggunakan pewangi ruangan
7.         Lampu LED ada 3 buah

8.         LCD TV 1 buah untuk menampilkan materi pembelajaran

9.         Papan tulis yang terbuat dari kaca 1 buah
10.     Mading kelas 1 buah,
11.     Alat kebersihan seperti sapu, kain pel dan ember
12.     1 buah jam
13.     Susunan bangku para muridnya membentuk letter U di mana posisi gurunya berada di depan tengah
14.  Salah satu dinding masih terbuat dari papan dan sebagian lagi terbuat dari kaca yang menyambung ke pintu

D.       HASIL OBSERVASI
Tanggal 18 Oktober 2013 kelompok berkesempatan mengobservasi sekolah SMK Tritech Medan yang beralamat di jalan Jl. Bhayangkara No. 522 Medan. Kelompok mendapatkan kesempatan mengobservasi di kelas X MM 4 Reguler. Kami mulai masuk kelas tepat jam 08.30 WIB. Pada saat itu, kelas yang kami observasi sedang belajar Agama Islam. Kami pun memperkenalkan diri dan duduk di bangku yang kosong. Pada saat kami melakukan observasi, murid yang hadir sebanyak 20 orang dan bangku yang kosong ada 3 buah.
Di kelas X MM 4 SMK Tritech murid menggunakan laptop pribadi, LKS, buku tulis, pulpen, dan E-book  sebagai media pembelajaran mereka.  Adapun media yang digunakan guru dalam mengajar adalah laptop, LCD, spidol dan whiteboard.
Pada saat guru menerangkan pelajaran, terdapat murid yang memperhatikan guru dan ada juga yang tidak memperhatikan guru, di mana murid yang tidak memperhatikan tersebut mendapat teguran. Proses pembelajaran yang digunakan lebih ke 2 arah di mana setelah guru menerangkan, para murid diberikan kesempatan untuk bertanya apa yang tidak dimengerti oleh mereka. Pada saat diberikan kesempatan bertanya yang diberikan guru kepada murid-muridnya, ada seorang murid perempuan yang menanyakan mengenaihukum memanjangkan kuku. Sebelum guru  menjawab pertanyaan yang diberikan muridnya, guru memberikan pujian terhadap murid tersebut atas pertanyaan yang dia berikan. Setelah murid tidak ada yang bertanya, guru memberikan soal kepada muridnya mengenai “ 5 perbedaan Qur’an dan Hadist” lalu dikumpulkan pada saat itu dan diberi nilai.
Pada saat kami datang untuk melakukan observasi, sekolah sedang mengadakan lomba dan banyak orang datang ke sekolah. Dinding dan pintu kelas terbuat dari kaca transparan di mana ketika orang berlewatan membuat murid-murid mengalihkan pandangan mereka ketika guru sedang menerangkan pelajaran. Sempat mati lampu ketika proses pembelajaran berlangsung yang membuat suasana kelas menjadi gelap dan panas di tambah lagi banyaknya orang yang berlewatan.

            

BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN

A.       TEORI
Skinner mengemukakan istilah konsekuensi yang menguatkan (reinforcing consequences) dan penguatan (reinforcement) serta mendefinisikannya dalam makna kaitannya dengan perilaku. Secara khusus, penguatan adalah setiap konsekuensi behavioral yang memperkuat perilaku yaitu penguat meningkatkan frekuensi respons. Kejadian yang menguatkan adalah hasil yang diproduksi oleh berpenguat yang mengubah organism sedemikian rupa sehingga perilaku itu diulang.
Agar efektif mengubah perilaku, penguatan harus jadi secara seketika bersamaan dengan berpenguat dan terkait langsung dengan perilaku itu sendiri. “ Suatu penguat akan sangat kuat apabila ia diikuti dengan segera optimal di dalam hubungan detik” (Skinner, 1986b, h. 97). Penguatan dengan kata lain, adalah bersifat menyatu pada pelaksanaan perilaku tertentu.

B.        PEMBAHASAN
Guru yang mengajar di kelas X MM 4 reguler menerapkan teori Skinner dalam proses belajar, yaitu menggunakan penguatan (reinforcement) untuk memperkuat perilaku mereka di dalam kelas. Dimana guru yang pada saat itu sedang mengajarkan pelajaran Agama Islam sebagai stimulus. Ada murid yang memperhatikan dan tidak memperhatikan guru menerangkan yang merupakan responnya. Guru menegur murid yang tidak memperhatikan pelajaran sebagai konsekuensi negatif terhadap murid tersebut. Keadaan pembelajaran diatas merupakan cara yang cukup tepat yang digunakan guru, yaitu dengan memberikan teguran pada murid yang tidak memperhatikan pelajaran, hal ini dilakukan agar murid bisa mempertahankan perilaku yang diinginkan yaitu tetap mengikuti pelajaran dengan baik.
Selain dengan memberikan konsekuensi negatif kepada muridnya, guru pun juga memberikan reinforcement kepada muridnya berupa reward di mana itu masih termasuk ke dalam penerapan teori penguatan Skinner. Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan kesempatan para murid-murid  untuk bertanya apa yang tidak dimengerti oleh mereka, di mana hal ini sebagai stimulus. Pada saat diberikan kesempatan bertanya, ada murid yang bertanya. Dia bertanya mengenai memanjangkan kuku, hal ini merupakan responnya. Sebelum guru menjawab pertanyaan murid tersebut, guru memberikan pujian terhadap murid yang bertanya , di mana hal ini yang menjadi reinforcement. Dari proses pembelajaran ini guru sudah menerapkan teori Skinner secara tepat, di mana guru memberikan penguatan atau reinforcement berupa pujian terhadap murid yang mau bertanya, agar murid lebih aktif lagi bertanya di kelas atau dengan kata lain dapat meningkatkan perilaku aktif murid-murid dalam bertanya hal-hal  yang belum dimengerti dari materi yang diajarkan sehingga murid-murid akan lebih memahami materi pembelajaran dengan baik. Selain itu guru memberikan setiap penguatan atau konsekuensi dengan cepat sesaat setelah perilaku atau respon yang ditunjukkan oleh murid-murid muncul, sehingga penguat yang diberikan efektif untuk mengubah perilaku yang diinginkan.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.       KESIMPULAN
Dari hasil observasi kelompok yang berjalan kurang lebih satu jam kelompok menarik kesimpulan bahwa hasil observasi pada kelas X MM4 Reguler dapat dikaitkan dengan teori pembelajaran Skinner. Dimana guru dengan sadar memberikan teguran kepada murid yang tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar dan memberikan pujian kepada murid yang bertanya. Di mana dalam teori ini memakai konsep stimulus, respon dan konsekuensi.
Menurut kelompok kondisi belajar dengan memberikan reinforcement adalah salah satu cara efektif untuk diterapkan dalam proses belajar di kelas, karena diharapkan siswa dapat mempertahankan perilaku-perilaku yang baik bila mendapatkan penguatan positif, begitu juga sebaliknya siswa juga diharapkan menghilangkan perilaku-perilaku yang tidak baik seperti tidak memperhatikan guru mengajar di depan kelas.

B.         SARAN
Secara keseluruhan fasilitas pada kelas X MM4 Reguler sudah lengkap hanya saja kelompok menyarankan kepda pihak sekolah agar memperhatikan fisik kelas seperti dindingnya yang transparan karena  di rasa mengganggu proses belajar yang mengakibatkan fokus konsentrasi siswa berpeluang terpecah dikarenakan kondisi hingar bingar di luar kelas.dan terbuat dari papan. Selain itu kelompok juga menilai bahwa kondisi dinding kaca pada kelas.  


                   

DAFTAR PUSTAKA

  1.  Gtedler, Margaret. E.(2011).Learning and Instruction (Edisi Keenam). Jakarta: Kencana
  2.  SMK Tritech (2012). Sejarah Singkat. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=sejarah
  3. SMK Tritech (2012). Identitas Sekolah. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=identitas  
  4. SMK Tritech (2012). Visi dan Misi. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=visi_misi
  5.  SMK Tritech (2012). Logo dan Motto. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=logo_motto


Rabu, 07 Januari 2015

Diposting oleh Hikmah Nasution di 07.23 2 komentar

Kelompok 7: 

Nur Hikmah Nasution     (11-006)
Icfadila Hanisa Lubis       (11-022)
Devi Ramadana                 (11-026)
Mentari Purba                    (11-028)
Cynthia Halim                    (11-044) 
 


Strategi 4P dalam Pengembangan Kreativitas, How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routines ditinjau dari 4 aspek:

1. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu yang ditunjukkan dalam interaksi dengan lingkungannya. Keunikan setiap individu mencerminkan orisinalitas dari pribadi-pribadi yang diharapkan dapat memacu untuk timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Keunikan yang berbeda pada masing-masing individu menimbulkan pemikiran yang berbeda-beda pula. Awalnya ketika kami berdiskusi, masing-masing dari anggota kelompok menyatakan pendapat dan ide mengenai topik apa yang akan kami pilih sebagai produk untuk kreativitas kami. Setelah disepakati akhirnya kami memilih ide dari salah seorang teman kami yang mengusulkan untuk membuat video tentang orang-orang berbakat yang ingin “pamer” dengan menunjukkan atau memasukkan bakat mereka ke kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan di kehidupan sehari-hari.

2. Pendorong (Press)
Bakat kreatif individu dipengaruhi oleh motivasi internal dan eksternal. Selain dari dalam diri individu tersebut dukungan dari lingkungan juga memberi pengaruh besar bagi individu dalam mengembangkan bakat-bakat kreatifnya. Tantangan yang kami dapat dalam mata kuliah kreativitas ini, yang tidak kami temukan pada mata kuliah lain memacu kami untuk menunjukkan performa terbaik yang kami miliki. Selain itu, Bu Dina dan teman-teman dalam mata kuliah ini secara tidak langsung juga memberikan dukungan bagi kami untuk menunjukkan keunikan yang kami miliki. Kami juga ingin mendapat nilai yang bagus dalam mata kuliah ini.

3. Proses
Pengembangan kreativitas individu sangan bergantung pada banyaknya kesempatan, stimulus, dan dukungan yang diberikan termasuk prasarana yang menunjang pengekspresian keunikan individu. Mata kuliah kreativitas ini memberikan kami kesempatan untuk menunjukkan keunikan yang kami miliki tanpa membatasi sehingga kami merasa “lepas” dan “bebas” dalam menjalani proses untuk menunjukkan performa terbaik yang kami miliki. Kami berusaha optimal dalam melakukan step by step untuk menghasilkan produk sesuai harapan kami. Dalam menjalani proses, waktu yang kami butuhkan sampai tahap akhir penyelesaian (editing) adalah 2 bulan 2 minggu.

4. Produk
Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif, dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk  kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul. Produk adalah hasil akhir dari pribadi + press + proses. Bu Dina yang memberikan kami kesempatan untuk menampilkan produk kami di depan seluruh audience kreativitas memberikan kami semangat yang menimbulkan ide-ide yang inovatif dan membuat kami berupaya mengoptimalkan diri dan keunikan kami masing-masing dan bekerja sama menghasilkan produk yang telah kami sepakati.

Kami menggunakan teori Rogers karena menurut kami teori-teori dapat mendeskripsikan unsur-unsur dasar dari kreativitas itu sendiri, yaitu dari pribadi individunya dan sesuai dengan konsep “unik” kreativitas itu sendiri.


Teori Rogers

Menurut Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi dari pribadi yang kreatif ialah:
a. Keterbukaan terhadap pengalaman
b. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang
c. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep

a. Karena keterbukaan dari anggota-anggota dalam kelompok, pengalaman yang dimiliki jadi beragam sehingga kami bisa bertukar ide dengan baik dan mendapat bayangan mengenai rancangan yang akan kami lakukan ke depannya.
b.  Kami mendiskusikan tentang kegiatan apa saja yang akan kami lakukan dan kemampuan kami masing-masing serta batasan-batasan yang kami miliki, dan menentukan peran masing-masing anggota kelompok agar bisa berperan optimal pada scene dalam list.
c. Setelah kami merancang program yang akan kami jalankan, kemudian kami mencoba untuk berpikir kreatif mengenai seperti apa proses yang akan kami jalani untuk membuat produk yang “lain dari yang lain”.


Proses Pengerjaan

1.      Setelah kelompok sepakat tentang ide untuk membuat video How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routines, kemudian kami melakukan brainstorming dengan mengumpulkan ide-ide tentang bakat-bakat apa saja yang akan kami masukkan ke video dan adegan-adegan apa saja yang akan kami buat. Banyak sekali ide yang datang dari anggota kelompok yang kemudian kami tulis dan kami diskusikan lagi untuk menyaring kira-kira adegan apa saja yang menarik dan memungkinkan untuk kami buat.
2.      Setelah itu kami membuat semacam script untuk masing-masing adegan. Banyak sekali bakat-bakat yang muncul dibenak kami akan tetapi tidak semua bakat tersebut dapat kami lakukan. Maka dari itu, untuk beberapa adegan kami membuat semacam “trik” untuk membuat seakan-akan kami benar-benar mempunyai bakat tersebut. Proses di sini cukup menyenangkan karena kami dapat mengeluarkan ide-ide dari kepala kami untuk memikirkan trik-trik apa yang bisa kami pakai dan berdikusi lagi untuk mendapatkan kesepakatan. Untuk bakat-bakat tertentu yang tidak bisa kami lakukan sendiri dan tidak bisa dibuat triknya, kami meminta bantuan dari teman-teman lain yang benar-benar mempunyai bakat tersebut. Untuk adegan yang memerlukan banyak orang kami juga meminta meminta bantuan beberapa teman-teman lain.
3.      Adegan-adegan yang direkam lumayan banyak dan kami ambil dalam waktu dan hari yang berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan anggota kelompok. Selain itu, karena kami meminta bantuan dari beberapa orang kami harus membuat janji dulu dan menyesuaikan dengan waktu yang mereka luangkan untuk membantu kami mengambil adegan. Jadi rentang waktu mengambil adegan per adegan lumayan berjarak. Waktu yang kami butuhkan untuk merekam seluruh adegan kurang lebih dua bulan.
4.      Peralatan yang kami gunakan untuk mengambil adegan adalah kamera, tripod dan properti-properti pendukung adegan seperti laptop, tong sampah, raket nyamuk, sarung tangan softball, dsb.
5.      Lokasi yang kami gunakan sebagian besar di sekitaran area kampus dan beberapa adegan dilakukan di rumah salah satu anggota kelompok.
6.      Proses editing dilakukan setelah semua rekaman adegan terkumpul. Proses editing dilakukan kurang lebih dua minggu hingga menjadi sebuah produk video berjudul How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routine.


Kendala Ketika Proses Pembuatan Video:

1.      Karena kami meminta beberapa teman untuk membantu kami tampil di video ini, kami harus menyesuaikan waktu kami dengan waktu yang mereka berikan. Jadi tidak jarang kami harus kalang kabut dan bahkan sampai harus menunggu teman yang bersangkutan agar dapat mengambil adegan di waktu yang sudah kami sepakati.
2.      Karena ini pertama kalinya anggota kelompok membuat video seperti ini, banyak sekali adegan-adegan yang harus diulang-ulang karena kami masih kaku di depan kamera.
3.      Karena pengambilan adegan terkadang membutuhkan waktu yang lumayan lama, masalah baterai kamera juga cukup menjadi kendala.
4.      Sekali lagi karena ini pertama kalinya kami membuat video seperti ini, proses editing juga memakan banyak usaha mulai dari pemotongan video dan merekam suara yang kami ulang-ulang agar mendapatkan hasil yang terbaik.
 

Rabu, 26 November 2014

Berkreasi dengan sedotan dan stik eskrim

Diposting oleh Hikmah Nasution di 14.22 0 komentar
Assalamualaikum wr.wb  teman teman semua J

Dengan kreativitas, sedotan maupun stik eskrim yang digabungkan dengan kotak bekas yang ada dirumah bisa menjadi benda yang bermanfaat seperti tempat aksesoris, tempat alat tulis. Berikut cara pembuatannya :

Tempat aksesoris dari sedotan
Bahan dan Alat :
  • Kotak bekas
  • Gunting
  • Sedotan
  • Kertas origami
  • Lem
  • Kancing
  • Boneka kecil
  • Kain flanel




Cara membuat :
  1. Siapkan kotak bekas yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan keinginan. Potong bagian tutup kotak dengan menggunakan gunting.
  2. Alasi bagian dalam maupun luar kotak menggunakan kertas origami.
  3. Untuk membuat penyekat, tempelkan selembar karton yang ditekuk bagian bawahnya di dalam kotak tersebut.
  4. Tempel sedotan menggunakan lem hingga semua sisinya tertutup
  5. Beri hiasan dari kain flanel, boneka kecil,  kancing diatas sedotan

     Hasilnya adalah seperti ini :




Tempat alat tulis dari stik es krim

Bahan dan Alat :
  •  Kotak bekas
  •  Karton
  • Gunting
  • Stik eskrim
  • Kertas origami
  • Lem
  • Kancing
  • Boneka kecil



Cara membuat :
  1. Siapkan kotak bekas yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan keinginan. Potong bagian tutup kotak dengan menggunakan gunting.
  2.    Alasi bagian dalam maupun luar kotak menggunakan kertas origami
  3. Tempel stik eskrim pada kotak dengan menggunakan lem hingga semua sisinya tertutup.
  4. Susun stik eskrim secara horizontal pada karton , kemudian tempelkan kotak yang sudah di alasi stik eskrim tersebut diatas karton.
  5. Beri hiasan boneka kecil,  kancing pada sisi bagian depan dan potong stik eskrim menjadi dua bagian untuk membuat sekat yang digunakan untuk tempat penghapus pada bagian pinggir kanan.
           Hasilmya adalah seperti ini 

    
   Disini saya akan sediki bercerita tentang pengalaman saya  dalam membuat masterpiece yang merupakan salah satu tugas mata kuliah kreativitas yang saya ambil. Awalnya saya bingung mau buat apa, ketika saya kedapur saya melihat sedotan kami lumayan banyak sehingga saya berfikir untuk berkreasi menggunakan sedotan dan menggabungkannya dengan kotak beka. Saya memutuskan membuat tempat aksesoris karna cara pembuatannya cukup mudah dan saya tidak memiliki tempat aksesoris yang mana aksesoris saya hanya  diletakkan dilemari saja dan kelihatan tidak rapi.
      Saya juga membuat tempat alat tulis dari stik eskrim  yang mana ide ini muncul ketika saya membeli hiasan untuk  tempat aksesoris tersebut,  saya melihat stik eskrim dan berpikir bahwa strik eskrim ini juga bisa dikreasikan  dengan kotak bekas dan karena saya juga belum memiliki tempat alat tulis dirumah  dan sehingga saya memutuskan untuk membuat tempat alat tulis. 




Selamat mencoba teman-teman, selamat berkreasi J

Jumat, 24 Oktober 2014

Konsep Peforma Kreativitas

Diposting oleh Hikmah Nasution di 08.22 0 komentar
Kelompok 7 

 
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Kreativitas, kami dari kelompok 7 (tujuh) ingin menampilkan sesuatu yang mungkin bisa menghibur dan sama-sama kita nikmati. Ide ini muncul karena maraknya internet sekarang ini, sehingga orang-orang dengan mudah berbagi dan memperlihatkan karyanya kepada orang banyak.
Kami memaparkan rancangan kami dengan mengaitkannya kepada teori 4P. Awalnya, masing-masing dari kami mempunyai ide yang berbeda-beda, ini karena masing-masing kami mempunyai bakat dan interest yang berbeda-beda. Kami ingin membuat karya berupa seni rupa, lalu sebuah karya yang hasilnya bisa dipakai atau digunakan. Namun karena memikirkan bagaimana proses membuat karyanya serta peran dari masing-masing individu, kami memikirkan sesuatu yang kiranya mungkin kami ciptakan bersama. Lalu muncul ide tentang membuat sebuah video yang bisa memperlihatkan kreativitas dan menghibur. Menurut kami, membuat video ini mungkin dilaksanakan karena dorongan dari dalam diri kami dan lingkungan yang sepertinya mendukung. Selain itu, kami ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, yang mana kami semua menampilkan diri kami dan memperlihatkan perilaku kreatif, serta bebas berekspresi. Kami mendiskusikan tema dari video yang kami buat, lalu kami sepakat video ini berisi tentang bakat, berhubung dengan ini adalah tugas mata kuliah Kreativitas. Lalu kami bergerak ke bagaimana isi video ini, bagaimana kami akan membuatnya dan bagaimana video ini akan dapat menghibur. Akhirnya kami mendapatkan sebuah konsep mengenai produk yang akan kami hasilkan.
Judul                           : How Talented People Show Off Their Talent On Daily Routines
Alat dan Bahan           : Kamera dan Laptop
Setting                         : Random
Konsep                         : Kami akan menampilkan sebuah video berdurasi sekitar tiga sampai lima menit (atau lebih) mengenai orang yang melakukan aktivitas sehari-hari lalu membandingkannya dengan orang yang ‘pamer’ bakatnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari juga. Adapun pemeran dalam video ini adalah kami sendiri dan mungkin akan dibantu oleh beberapa orang di luar anggota kelompok, sebagai figuran. Kami akan memakai beberapa setting lokasi untuk pengambilan gambar. Adapun mulai dari pengambilan gambar sampai sampai dengan editing video akan dilakukan oleh kami sendiri.

Demikian kami paparkan konsep tugas akhir mata kuliah Kreativitas kami, semoga membantu teman-teman mendapat gambaran akan hasil produk kami nanti.

Senin, 16 Desember 2013

Hasil Kunjungan Lapangan di SMK Tritech Informatika Medan

Diposting oleh Hikmah Nasution di 19.49 0 komentar
Oleh :
Kelompok 7 


BAB  I
 
PENDAHULUAN


A.       LATAR BELAKANG SMK TRITECH MEDAN


1.      Sejarah SMK Tritech Medan
Berawal dari niat suci Yayasan Bapak Zulkifli, SE, S.Sos untuk beribadah kepada Allah SWT dan pengabdian dirinya bagi dunia pendidikan.
SMK Tritech Informatika berdiri diawali dengan dibukanya Lembaga Kursus Komputer dan Bahasa Inggris yang diberi nama Tritech Quantum. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan dari masyarakat maka pada tanggal 20 Mei  2010 didirikanlah SMK Tritech Informatika dengan memakai konsep SMK IT Modern.
SMK Tritech Informatika memiliki 3 Program Keahlian, yaitu Teknik Keterampilan Jaringan, Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak yang bertempat di Jl. Bhayangkara No. 522 Medan dan diasuh oleh Guru dan Dosen berpengalaman tamatan S1 dan S2 dari Universitas Negeri dan Swasta yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional.
Pada saat ini SMK Tritech Informatika mengasuh 1000 siswa/i, dengan jumlah pendidik sebanyak 80 orang dan tahun Ajaran  2012/2013 telah menempati gedung baru di Jl. Bhayangkara No. 484 dengan jumlah kelas sebanyak 36 ruang.
Guna pengembangan selanjutnya pada tahun 2013 akan dibuka STMIK dan PLSM hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi keinginan masyarakat dan membantu program Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

2.      Profil Sekolah
Nama Sekolah
SMK Tritech Informatika Medan
Nomor Pokok Sekolah Nasional
10261412
Bidang Keahlian
Teknik Informasi Dan Komunikasi
Program Keahlian
Teknik Komputer Dan Informatika
Kompetensi Keahlian
TKJ- Multimedia-RPL
Kelurahan / Kecamatan
Indra Kasih / Medan Tembung
Propinsi
Sumatera Utara
Alamat
Jln. Bhayangkara No. 522 CDE
Telepon / Fax
061 – 6635991 / 061 – 6641576
Status Sekolah / Akreditasi
Swasta / --
Nomor Surat Izin Berdiri
420/10985/PPMP/09
Tanggal Penetapan
06 Agustus 2010
Bangunan Sekolah
Milik Sendiri
Organisasi Penyelenggara
Yayasan Pendidikan Triadi Teknologi
Website
Email



3.      Visi Misi Sekolah
          VISI
a.    Menjadikan SMK berbasis teknologi Informatika yang Unggul, Mandiri, Religius 
     dan Berstandar Internasional. 

 MISI
a.       Siswa/i mampu menguasai komputer software dan hardware serta  jaringan IT
b.  Melahirkan generasi yang handal dalam bidang IPTEK, IMTAQ dan berjiwa kebangsaan.

4.      Motto Sekolah
Creative Generation Community


B.        DATA OBSERVER
Kelompok 7 terdiri dari empat orang angggota kelompok. melakukan observasi ke sekolah adalah tiga orang dan salah satu anggota kelompok tidak bisa hadir dikarenakan sakit, yang bernama
Nama   : Gita Yufika
NIM    : 111301038
Berikut data observer yang telah melakukan observasi ke sekolah SMK Tritech Informatika Medan:
Nama Observer I                                 : Nurhikmah
NIM                                                    : 111301006
Nama Observer II                               : Gustina Handayani
NIM                                                    : 111301016
Nama Observer III                              : Siti Rizki Kartika
NIM                                                    : 111301032
Tanggal Observasi                                : 18 Oktober 2013
Kelas yang diobservasi                         : X MM 4 Reguler
Mata Pelajaran                                    : Agama Islam
Waktu Observasi                                 : 08.30 WIB s/d 09.30 WIB
Alat Observasi                                     : Pena, Buku, Kamera

C.       KONDISI FISIK KELAS
1.          AC sebanyak 2 buah

2.         Dinding sebagai masih menggunakan papan dan sebagian menggunakan kaca yangmenyambung ke pintu
3.         Kipas angin 1 buah
4.         Pintu menggunakan kaca yang yang transparan
5.         Lantai berkeramik
6.         Menggunakan pewangi ruangan
7.         Lampu LED ada 3 buah

8.         LCD TV 1 buah untuk menampilkan materi pembelajaran

9.         Papan tulis yang terbuat dari kaca 1 buah
10.     Mading kelas 1 buah,
11.     Alat kebersihan seperti sapu, kain pel dan ember
12.     1 buah jam
13.     Susunan bangku para muridnya membentuk letter U di mana posisi gurunya berada di depan tengah
14.  Salah satu dinding masih terbuat dari papan dan sebagian lagi terbuat dari kaca yang menyambung ke pintu

D.       HASIL OBSERVASI
Tanggal 18 Oktober 2013 kelompok berkesempatan mengobservasi sekolah SMK Tritech Medan yang beralamat di jalan Jl. Bhayangkara No. 522 Medan. Kelompok mendapatkan kesempatan mengobservasi di kelas X MM 4 Reguler. Kami mulai masuk kelas tepat jam 08.30 WIB. Pada saat itu, kelas yang kami observasi sedang belajar Agama Islam. Kami pun memperkenalkan diri dan duduk di bangku yang kosong. Pada saat kami melakukan observasi, murid yang hadir sebanyak 20 orang dan bangku yang kosong ada 3 buah.
Di kelas X MM 4 SMK Tritech murid menggunakan laptop pribadi, LKS, buku tulis, pulpen, dan E-book  sebagai media pembelajaran mereka.  Adapun media yang digunakan guru dalam mengajar adalah laptop, LCD, spidol dan whiteboard.
Pada saat guru menerangkan pelajaran, terdapat murid yang memperhatikan guru dan ada juga yang tidak memperhatikan guru, di mana murid yang tidak memperhatikan tersebut mendapat teguran. Proses pembelajaran yang digunakan lebih ke 2 arah di mana setelah guru menerangkan, para murid diberikan kesempatan untuk bertanya apa yang tidak dimengerti oleh mereka. Pada saat diberikan kesempatan bertanya yang diberikan guru kepada murid-muridnya, ada seorang murid perempuan yang menanyakan mengenaihukum memanjangkan kuku. Sebelum guru  menjawab pertanyaan yang diberikan muridnya, guru memberikan pujian terhadap murid tersebut atas pertanyaan yang dia berikan. Setelah murid tidak ada yang bertanya, guru memberikan soal kepada muridnya mengenai “ 5 perbedaan Qur’an dan Hadist” lalu dikumpulkan pada saat itu dan diberi nilai.
Pada saat kami datang untuk melakukan observasi, sekolah sedang mengadakan lomba dan banyak orang datang ke sekolah. Dinding dan pintu kelas terbuat dari kaca transparan di mana ketika orang berlewatan membuat murid-murid mengalihkan pandangan mereka ketika guru sedang menerangkan pelajaran. Sempat mati lampu ketika proses pembelajaran berlangsung yang membuat suasana kelas menjadi gelap dan panas di tambah lagi banyaknya orang yang berlewatan.

            

BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN

A.       TEORI
Skinner mengemukakan istilah konsekuensi yang menguatkan (reinforcing consequences) dan penguatan (reinforcement) serta mendefinisikannya dalam makna kaitannya dengan perilaku. Secara khusus, penguatan adalah setiap konsekuensi behavioral yang memperkuat perilaku yaitu penguat meningkatkan frekuensi respons. Kejadian yang menguatkan adalah hasil yang diproduksi oleh berpenguat yang mengubah organism sedemikian rupa sehingga perilaku itu diulang.
Agar efektif mengubah perilaku, penguatan harus jadi secara seketika bersamaan dengan berpenguat dan terkait langsung dengan perilaku itu sendiri. “ Suatu penguat akan sangat kuat apabila ia diikuti dengan segera optimal di dalam hubungan detik” (Skinner, 1986b, h. 97). Penguatan dengan kata lain, adalah bersifat menyatu pada pelaksanaan perilaku tertentu.

B.        PEMBAHASAN
Guru yang mengajar di kelas X MM 4 reguler menerapkan teori Skinner dalam proses belajar, yaitu menggunakan penguatan (reinforcement) untuk memperkuat perilaku mereka di dalam kelas. Dimana guru yang pada saat itu sedang mengajarkan pelajaran Agama Islam sebagai stimulus. Ada murid yang memperhatikan dan tidak memperhatikan guru menerangkan yang merupakan responnya. Guru menegur murid yang tidak memperhatikan pelajaran sebagai konsekuensi negatif terhadap murid tersebut. Keadaan pembelajaran diatas merupakan cara yang cukup tepat yang digunakan guru, yaitu dengan memberikan teguran pada murid yang tidak memperhatikan pelajaran, hal ini dilakukan agar murid bisa mempertahankan perilaku yang diinginkan yaitu tetap mengikuti pelajaran dengan baik.
Selain dengan memberikan konsekuensi negatif kepada muridnya, guru pun juga memberikan reinforcement kepada muridnya berupa reward di mana itu masih termasuk ke dalam penerapan teori penguatan Skinner. Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan kesempatan para murid-murid  untuk bertanya apa yang tidak dimengerti oleh mereka, di mana hal ini sebagai stimulus. Pada saat diberikan kesempatan bertanya, ada murid yang bertanya. Dia bertanya mengenai memanjangkan kuku, hal ini merupakan responnya. Sebelum guru menjawab pertanyaan murid tersebut, guru memberikan pujian terhadap murid yang bertanya , di mana hal ini yang menjadi reinforcement. Dari proses pembelajaran ini guru sudah menerapkan teori Skinner secara tepat, di mana guru memberikan penguatan atau reinforcement berupa pujian terhadap murid yang mau bertanya, agar murid lebih aktif lagi bertanya di kelas atau dengan kata lain dapat meningkatkan perilaku aktif murid-murid dalam bertanya hal-hal  yang belum dimengerti dari materi yang diajarkan sehingga murid-murid akan lebih memahami materi pembelajaran dengan baik. Selain itu guru memberikan setiap penguatan atau konsekuensi dengan cepat sesaat setelah perilaku atau respon yang ditunjukkan oleh murid-murid muncul, sehingga penguat yang diberikan efektif untuk mengubah perilaku yang diinginkan.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.       KESIMPULAN
Dari hasil observasi kelompok yang berjalan kurang lebih satu jam kelompok menarik kesimpulan bahwa hasil observasi pada kelas X MM4 Reguler dapat dikaitkan dengan teori pembelajaran Skinner. Dimana guru dengan sadar memberikan teguran kepada murid yang tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar dan memberikan pujian kepada murid yang bertanya. Di mana dalam teori ini memakai konsep stimulus, respon dan konsekuensi.
Menurut kelompok kondisi belajar dengan memberikan reinforcement adalah salah satu cara efektif untuk diterapkan dalam proses belajar di kelas, karena diharapkan siswa dapat mempertahankan perilaku-perilaku yang baik bila mendapatkan penguatan positif, begitu juga sebaliknya siswa juga diharapkan menghilangkan perilaku-perilaku yang tidak baik seperti tidak memperhatikan guru mengajar di depan kelas.

B.         SARAN
Secara keseluruhan fasilitas pada kelas X MM4 Reguler sudah lengkap hanya saja kelompok menyarankan kepda pihak sekolah agar memperhatikan fisik kelas seperti dindingnya yang transparan karena  di rasa mengganggu proses belajar yang mengakibatkan fokus konsentrasi siswa berpeluang terpecah dikarenakan kondisi hingar bingar di luar kelas.dan terbuat dari papan. Selain itu kelompok juga menilai bahwa kondisi dinding kaca pada kelas.  


                   

DAFTAR PUSTAKA

  1.  Gtedler, Margaret. E.(2011).Learning and Instruction (Edisi Keenam). Jakarta: Kencana
  2.  SMK Tritech (2012). Sejarah Singkat. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=sejarah
  3. SMK Tritech (2012). Identitas Sekolah. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=identitas  
  4. SMK Tritech (2012). Visi dan Misi. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=visi_misi
  5.  SMK Tritech (2012). Logo dan Motto. Diperoleh 05 Desember 2013, dari http://www.tritech.sch.id/page.php?pg=profil&mod=logo_motto