Pages

Kamis, 21 Juni 2012

Sejarah Psikologi


            

           Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
           Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.
Sejarah Psikologi bahkan ilmu pengetahuan yang kita kenal kebanyakan berpusat dari perkembangan awal sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad 19 yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia.
            Dalam buku Sejarah dan Sistem Psikologi oleh James F. Brennan pada tahun 2006, pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia psikologi bermula dari filsafat masa Yunani, yaitu masa transisi dari pola pikir animisime ke natural science, yaitu pengetahuan bersumber dari alam. Pada masa ini perilaku manusia berusaha diterangkan melalui prinsip-prinsip alam atau prinsip yang dianalogikan dengan gejala alam.
Sepanjang masa kekaisaran romawi, perdebatan mengenai manusia bergeser dari topik kehidupan yang luas, hubungan antara manusia dengan lingkungannya /alam, ke arah pemahaman tentang kehidupan secara lebih spesifik, yaitu hubungan antara aspek-aspek di dalam diri manusia itu sendiri.
Masa Renaisans adalah peralihan masa, dimana pengetahuan bersifat doktrinal di bawah pengaruh gereja berubah ke masa peran nalar. Semangat pencerahan semakin tampak nyata dalam perkembangan science dan filsafat melalui menguatnya peran nalar (reason) dalam segala bidang. Munculnya diskusi tentang. “knowledge” yang menyebabkan perkembangan ilmu dan metode ilmiah yang maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta yang nyata daripada pemikiran yang abstrak. (Berdampak pada kajian psikologi sehingga ingin menjadi kajian yang ilmiah dan empiris)
Pasca Renaisans, Psikologi mencoba menjadi bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science). Dimana pada fase inilah mulai ada jawaban yang empirik dan ilmiah dari pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di masa lalu seperti: Apa itu jiwa (soul)?Bagaimana bentuk konkritnya? Bagaimana mengukurnya? Bagaimana hubungan body-soul ? Semua Pertanyaan itu terjawab dengan Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang aktivitas syaraf , sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak.
Pada akhir abad 19, dengan perkembangan natural science dan metode ilmiah secara mapan sebagaimana diuraikan di bagian sebelumnya, konteks intelektual Eropa sudah “siap” untuk menerima psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan formal.
Tanah kelahiran psikologi adalah Jerman. Oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat dilepaskan dari konteks social Jerman yang memiliki misi membentuk manusia berkualitas dan penyedia tenaga kerja yang professional. Wilhelm Wundt, orang pertama yang memproklamirkan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Wundt adalah seorang doktor yang tertarik pada bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi psikologi untuk bisa masuk dalam ranah empiris ilmiah dan berdiri sebagai ilmu yang mandiri.
Hingga kemudian kajian ilmu psikologi terbentuk dan berkembang dengan munculnya berbagai macam aliran psikologi. Berikut adalah bentuk gambaran dan perkembangan kajian ilmu psikologi:

JERMAN
Psikologi strukturalisme / Eksperimen menekankan pada elemen mental, bahwa mental (jiwa) bisa diempiriskan dengan proses fisiologis
Psikologi Gestalt menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian, makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang. Menekankan pada fenomenologis dalam aktifitas mental namun tetap empiris. (pindah ke amerika tetapi sulit berkembang akibat aliran behaviorismeAliran dari disiplin psikologi yang menekankan pada studi perilaku yang empiris dan terukur. -Redaksi)
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt (Freud dengan psikodinamikanya pada level kesadaran dan non kesadaran) namun tidak empiris (mencegah bergantung pada empirisme). Tidak seperti ke dua aliran sebelumnya dijerman, psikoanalisa berkembang bukan dari riset para akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek klinis  hipnosis dalam menangani pasien histeria.

AMERIKA
Psikologi Fungsionalisme penekanan pada fungsi mental bukan hanya penjabaran elemen-elemen mental (fisiologis)
Psikologi Behaviorisme menyatakan bahwa jiwa atau proses mental bisa diempiriskan melalui perilaku nyata bukan fisiologis
Psikologi Humanistik menyumbangkan arah yang positif dan optimis bagi pengembangan potensi manusia, disebut sebagai yang mengembalikan hakikat psikologi sebagai ilmu tentang manusia, perspektif dan metodenya bersumber dari filsafat setelah perang dunia II.

Rabu, 20 Juni 2012

Pola Asuh Orang Tua



1.       Pengertian Pola Asuh Orang Tua

 Orangtua dalam kelurga sebagai pimpinan keluarga sangat berperan dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian anak, karena orangtua merupakan pendidik, pembimbing, dan pelindung bagi anak-anaknya.
Keberhasilan remaja dalam membentuk tingkah laku secara tepat di masyarakat adalah ditentukan oleh peranan lingkungan. keluarga khususnya orang tua dalam mengarahkan serta mengembangkan kemampuan anak membentuk tingkah lakunya.
 Menurut Hurlock (1999) orangtua adalah orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan. Tugas orangtua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orangtua kerena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.
.Jadi, pola asuh orang tua merupakan gaya pendidikan dan metode disiplin yang diterapkan orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari.
2.     Tipe-tipe Pola Asuh Orang Tua
 Baumrind (dalam Berk, 1994) membedakan pola asuh menjadi :
a.       Authoritarian

Orang tua berlaku sangat ketat dan mengontrol anak dengan mengajarkan standar dan tingkah laku. Pola asuh ini mengakibatkan kurangnya hubungan yang hangat dan komunikatif dalam keluarga. Anak dari pola asuh ini cenderung moody, murung, ketakutan, sedih, menggambarkan kecemasan dan rasa tidak aman dalam berhubungan dengan lingkungannya, menunjukkan kecenderungan bertindak keras saat tertekan dan memiliki harga diri yang rendah.

b.      Authoritative

Orang tua memiliki batasan dan harapan yang jelas terhadap tingkah laku anak, mereka berusaha untuk menyediakan paduan dengan menggunakan alasan dan aturan dengan reward dan punishment yang berhubungan dengan tingkah laku anak secara jelas. Orang tua sangat menyadari tanggung jawab mereka sebagai figur yang otoritas, tetapi mereka juga tanggap terhadap kebutuhan dan kemampuan anak. Pola asuh ini dapat menjadikan sebuah keluarga hangat, penuh penerimaan, mau saling mendengar, peka terhadap kebutuhan anak, mendorong anak untuk berperan serta dalam mengambil keputusan di dalam keluarga.
Anak dengan pola asuh ini berkompeten secara sosial, enerjik, bersahabat, ceria, memiliki keingintahuan yang besar, dapat mengontrol diri, memiliki harga diri yang tinggi, serta memiliki prestasi yang tinggi.

c.       Permissive
Orang tua cenderung mendorong anak untuk bersikap otonomi, mendidik anak berdasarkan logika dan memberi kebebasan pada anak untuk menentukan tingkah laku dan kegiatannya. Anak dengan pola asuh ini cenderung tidak dapat mengontrol diri, tidak mau patuh, tidak terlibat dengan aktivitas di lingkungan sekitarnya.

d.      Pola Asuh tidak Terlibat 
     Orang tua sama sekali tidak melakukan kontrol pada anak, hanya memberikan materi, cenderung untuk lebih memperhatikan dan mementingkan kebutuhan dirinya dengan menunjukkan sedikit perhatian kepada anaknya karena orang tua merasa ada baiknya menolak keberadaan anak karena mereka sendiri memiliki banyak masalah dan cenderung merespon anak dengan sadis. Anak dengan pola asuh ini akan memiliki keterbatasan dalam akademis dan sosial.

3.            Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Menurut Hurlock (1995) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua yang berupa :
a.         Kepribadian orang tua
Setiap orang berbeda dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan kematangannya. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kemampuan orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan bagaimana tingkat sensifitas orang tua terhadap kebutuhan anak-anaknya.
b.         Keyakinan
` Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai pengasuhan akan mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam mengasuh anak-anaknya.
c.          Persamaan dengan pola asuh yang diterima orang tua
Bila orang tua merasa bahwa orang tua mereka dahulu berhasil menerapkan pola asuhnya pada anak dengan baik, maka mereka akan menggunakan teknik serupa dalam mengasuh anak bila mereka merasa pola asuh yang digunakan orang tua mereka tidak tepat, maka orang tua akan beralih ke teknik pola asuh yang lain.
d.         Penyesuaian dengan cara disetujui kelompok
Orang tua yang baru memiliki anak atau yang lebih muda dan kurang berpengalaman lebih dipengaruhi oleh apa yang dianggap anggota kelompok (bisa berupa keluarga besar, masyarakat) merupakan cara terbaik dalam mendidik anak.
e.         Usia orang tua
Orang tua yang berusia muda cenderung lebih demokratis dan permissive bila dibandingkan dengan orang tua yang berusia tua.
f.           Pendidikan orang tua
Orang tua yang telah mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan mengikuti kursus dalam mengasuh anak lebih menggunakan teknik pengasuhan authoritative dibandingkan dengan orang tua yang tidak mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam mengasuh anak.
g.         Jenis kelamin
Ibu pada umumnya lebih mengerti anak dan mereka cenderung kurang otoriter bila dibandingkan dengan bapak.
h.         Status sosial ekonomi
Orang tua dari kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras, mamaksa dan kurang toleran dibandingkan dengan orang tua dari kelas atas.
i.           Konsep mengenai peran orang tua dewasa
Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional cenderung lebih otoriter dibanding orang tua yang menganut konsep modern.
j.           Jenis kelamin anak
Orang tua umumnya lebih keras terhadap anak perempuan daripada anak laki-laki.
k.         Usia anak
Usia anak dapat mempengaruhi tugas-tugas pengasuhan dan harapan orang tua.
l.           Temperamen
Pola asuh yang diterapkan orang tua akan sangat mempengaruhi temperamen seorang anak. Anak yang menarik dan dapat beradaptasi akan berbeda pengasuhannya dibandingkan dengan anak yang cerewet dan kaku.
m.      Kemampuan anak
Orang tua akan membedakan perlakuan yang akan diberikan untuk anak yang berbakat dengan anak yang memiliki masalah dalam perkembangannya.
n.     Situasi
Anak yang mengalami rasa takut dan kecemasan biasanya tidak diberi hukuman oleh orang tua. Tetapi sebaliknya, jika anak menentang dan berperilaku agresif kemungkinan orang tua akan mengasuh dengan pola outhoritative.


DAFTAR PUSTAKA

Selasa, 12 Juni 2012

Simulasi Andragogi & Paedagogi

Kelompok 5 :

Nur Hikmah Nasution (11-006)

Putri Azura Ulandari (11-034)  

Ratri P. Surbakti (11-098)


Simulasi Paedagogi
Settingnya adalah di sebuah kelas, sedang terjadi proses belajar mengajar antara murid dan gurunya. Mata pelajaran yang sedang diajarkan adalah sejarah. Yang berperan sebagai Guru adalah Ratri. Putri & Hikmah berperan sebagai murid 1 dan murid 2.
Guru            : Selamat pagi anak-anak
Murid 1 & 2 : Selamat pagi Bu....
Guru             : Jadi hari ini kita akan belajar sejarah ya, mengenai peristiwa rengasdengklok coba kalian   lihat pada halaman 55!
Murid 1 & 2 : Baik Bu Guru
Guru             : Nah jadi menurut yang ada di buku, peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Yaitu ketika Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi kalian sudah bisa mengerti kan apa itu peristiwa rengasdengklok?"
Murid 1 & 2 : Sudah Bu
Nah ada paedagogi ini, murid bersifat pasif dan menerima mentah semua yang dikatakan oleh gurunya. Bersifat teacher-centered, sehingga ketika informasi yang diungkapkan oleh gurunya itu salah, maka anak didiknya juga akan menangkap mentah-mentah apa yang dikatakan oleh gurunya tanpa ada sikap kritis ataupun pertanyaan lebih jauh.




Simulasi Andragogi
Ada tiga orang mahasiswa yang sedang berbincang-bincang. Salah satu dari mereka asik dengan hp nya sendiri, maka teman-temannya yang lain pun mencari tahu sedang apa dia dengan hapenya.
Putri      :  sihiy, yang main hp terus, asik banget tuh kayaknya, kamu lagi ngapain sih itu?
Hikmah :  hehe J
Ratri      : eh, ini hp keluaran yang terbaru ya?
Putri      :  iya deh kayaknya,, gimana cara makenya tuh Hikmah?
Hikmah :  nah, ini namanya aplikasi bbm. Blackberry messenger.
Ratri      :  hah? Apa? Bbm? Bahan bakar mesin kah?
Hikmah :  Bukaaaan.... jadi bbm itu aplikasi yang mengizinkan kita untuk bertukar pesan, seperti chatting gitu deh.
Putri      :  sama aja dong kayak sms-an, bedanya apa?
Hikmah :  dengar dulu, gak cuma buat bertukar pesan aja kok, tapi bisa kirim foto, kirim lagu, kirim semuanyalah.
Ratri      :  yakin bisa kirim semuanya? Beneran semuanya? Kok bisa? Kena pulsa gak?
Putri      :  iya, kok bisa? Gimana caranya?
HikmahJadi karena blackberry ini merupakan salah satu smartphone yang berbasis internet, jadi otomatis semua fitur-fiturnya juga berbasis internet, seperti blackberry messenger itu juga misalnya. Pada fitur blackberry messenger itu kita bisa berhubungan dengan orang-orang lain dengan mengetahui pin mereka, pin ini seperti nomor hp gitu, lalu kita meng-invite mereka menjadi contact kita, nah setelah mereka menjadi salah satu yang ada di contact kita, kita jadi dapat ber-bbm-an ria dengan mereka.
Ratri      : lalu bagaimana bisa kita mengirimkan lagu dan gambar?
Putri      : iya, gimana caranya tuh? ada kena tambahan biaya gak?
Hikmah : Sabar-sabar... Iya jadi yang namanya ber-bbm-an ria itu kita bisa chatting dengan mereka dan bisa mengirimkan lagu, gambar, ataupun rekaman suara. Mirip seperti fitur mms gitu deh, tapi gak kena tambahan biaya kok. Pokoknya asik deh J
Putri      : Wah asik dan seru sekali sepertinya yaaa. Aku jadi pengen coba nih...
Hikmah : Asik banget tau
Ratri      : Sebenarnya aku masih belum ngerti sih, tapi mungkin setelah mencobanya aku jadi lebih paham mungkin ya.
Hikmah : Iyaa, coba aja nih, silahkan...

Nah, kalo andragogi disini mereka berdiskusi mengenai aplikasi bbm yang terdapat dalam blackberry. Hikmah sudah menggunakan blackberry, sehingga lebih tahu menjadi orang yang memberitahukan apa fungsi & bagaimana kinerja bbm itu kepada Ratri & Putri. Sementara ratri & Putri masih tidak tahu dan baru mengetahui mengenai blackberry, tetapi mereka berfikir kritis, tidak mau menerima informasi mentah-mentah. Mereka mencari tahu secara detail dan mengeluarkan semua ketidaktahuan mereka. Jadi terdapat sebuah interaksi yang timbal balik pada andragogi ini.


Sabtu, 09 Juni 2012

Tugas Mini Proyek

 
NAMA KELOMPOK   :





PERAN TEKNOLOGI DALAM DUNIA PERKULIAHAN

BAB 1
PERENCANAAN
1.1 PENDAHULUAN
Pada tugas mini proyek kali ini kami memilih topik : Peran Teknologi Sebagai Media Belajar Pada Mahasiswa Dan berjudul: Peran Teknologi Dalam Dunia Perkuliahan.  Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. Seperti yang kita lihat, Perkembangan teknologi telah memperngaruhi seluruh aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan, dewasa ini teknologi sudah berkembang dengan sangat pesat karna teknologi dapat berkembang dalam hitungan detik saja.  Dan tidak dapat dipungkiri kalau teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sekarang ini, sebab teknologi sudah menjadi konsumsi dari berbagai kalangan, tidak luput juga bagi dunia pendidikan. Teknologi bisa menjadi salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). .
Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer banyak mengubah pola hidup dan gaya hidup secara global. Dan dengan sendirinya berubah pula kebiasaan, baik dalam bergaul, berteman, dalam lingkungan kerja, sekolah maupun dalam keluarga. Hal ini sangat dirasakan dampaknya dimana tingkah laku dan kebiasaan yang sebelumnya tidak pernah terjadi kini dapat kita baca di media masa, kita tonton melalui layar TV dan kita saksikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tidak sampai disitu, dalam dunia pendidikan misalnya, pola dan gaya hidup ini sudah dapat kita rasakan dalam pergaulan anak didik kita, yang tadinya pendiam kini berubah jadi periang, yang tadinya pemalu kini berubah menjadi pemberani dan seterusnya. Ini berarti kebiasaan dan gaya hidup siswa sudah mulai berubah. Hal ini bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif tergantung bagaimana kita mengarahkannya.Peran Teknologi InformasiPenggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.
1.2 LANDASAN TEORI
Pada proyek kali ini kami menggunakan  teori dari hubungan teknologi dan pendidikan, ubiquitous computing, teori  motivasi dan teori belajar.
Teknologi merupakan bagian dari pendidikan dan sebagai sarana untuk mendapatkan pendidikan , informasi atau pengetahuan. Teknologi dan pendidikan saling berhubungan. Pada zaman sekarang ini, pendidikan sangat diharuskan untuk didampingi oleh teknologi, dikarnakan dalam penelitian oleh National Assesment of Educational Progress (NAEP), murid di grade 4, 8, dan 12 yang menggunakan internet dirumah mendapatkan nilai sains yang lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak menggunakan internet. Selain internet, teknologi yang lain yang sekarang lazim dilihat pada kebanyakan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi seperti laptop atau computer, lab, dan sebagainya merupakan componen-komponen yang wajib ada disekolah atau perguruan tinggi karena ini merupakan hal yang penting.
Adapun teori lain yang berhubungan dengan peran teknologi yaitu Ubiquitous computing . Ubiquitous computing adalah generasi computer yang akan datang, dimana generasi ini menekankan distribusi computer kelingkungan , ketimbang ke personal. Dalam lingkungan ini teknologi akan menjadi latar belakang pada zaman sekarang, kita mulai memasuki zaman ubiquitous computing yang mana sudah banyak terdapat perangkat computer yang kecil, portable, mobile dan harganya murah yang telah menggantikan computer pribadi pada generasi kedua ubiquitous adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realita virtual menempatkan orang didalam dunia yang diciptakan computer. Ubiquitous computing akan memaksa computer eksis didunia manusia. Perangkat computer ini lebih cocok untuk pendidikan karena dipasangkan dengan jaringan murah, dapat memampukan murid untuk membawa perangkat informasi personal kelapangan untuk membantu mengerjakan suatu tugas dan bias dibawa pulang dan dapat digunakan tanpa dibatasi lokasi.
Teori selanjutnya yaitu Motivasi, merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Dimana motivasi intrinsik adalah suatu motivasi yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan dari luar, bila diaplikasikan dengan ini proyek ini maka seseorang tersebut melakukannya memang keinginan dari dalam diri untuk mempelajari teknologi. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan suatu motivasi yang berasal dari luar diri seseorang dimana pada tahap ini seseorang tersebut termotivasi untuk mempelajari teknologi karena lingkungan dan orang-orang sekitarnya yang mengharuskan dia untuk mempelajari hal tersebut. Pada dasarnya setiap orang mampu melakukan sesuatu itu karena adanya motivasi yang membuat dia mau melakukan suatu tindakan tertentu, baik itu berasal dari dalam dirinya maupun dari luar.
Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Teori berikutnya yaitu teori belajar Piaget, Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang cukup dominan selama beberapa dekade. Dalam teorinya Piaget membahas pandangannya tentang bagaimana anak belajar. Menurut Jean Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. .

Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

1.      Organisasi memberikan pada organisme kemampuan untuk mengestimasikan atau mengorganisasi proses-proses fisik atau psikologis menjadi sistem-sistem yang teratur dan berhubungan.
2.      Adaptasi, terhadap lingkungan dilakukan melalui dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi.

·         Asimilasi.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.    Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian skemata melainkan perkembangan skemata. Asimilasi merupakan salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.

·         Akomodasi.
Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama sehingga cocok dengan rangsangan (pengalaman )  yang baru, atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan yang ada.

·         Ekuilibrasi.
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.

1.3   TUJUAN


·         Untuk mengetahui seberapa penting peran teknologi bagi mahasiswa
·         Untuk mengetahui bagaimana perkembangan teknologi saat ini
·         Untuk mengetahui apa dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi
1.4  ALAT DAN BAHAN
·         Alat tulis
·         Laptop
·         Kuestioner
·         Printer
·         Kamera
·         Reward

1.5  ANALISIS DATA
Dalam pengumpulan data pada tugas mini proyek ini, kami menggunakan metode penarikan kesimpulan dengan cara pengisian kuesioner tentang peran teknologi dalam dunia perkuliahan
1.6  Objek dan Subjek Penelitian
Pada tugas mini proyek ini , untuk memproleh data kami menggunakan beberapa objek yang berasal dari kalangan mahasiswa/mahasiswi dari beberapa Universitas dan beberapa fakultas seperti USU, IAIN, UMSU,  UNIMED, POLMED. Kuesioner dilakukan dengan mengunjungi fakultas masing-masing.
Beberapa responden yang kami wawancarai , yaitu:
1.     Mawaddah nasution (  Ilmu komputer - USU )
2.     Murni kurniati (  Ilmu computer - USU )
3.     Siti Ramadani ( Perbandingan hukum dan mazhab – IAIN )
4.     Zulfikar hasibuan ( Pend. Bahasa Inggris – IAIN )
5.     Rianda gusna dewi ( Ekonomi Islam – IAIN )
6.     Haza Irma dwi juliansyah ( Teknik Elektro  - POLMED)
7.     Majidah ( Pend. Matematika – UMSU )
8.     Khioriah lubis ( Pend. Bahasa Inggris – UMSU )
9.     Dinauli Fatwa ( FKG – USU )
10.    Atika Rahmah ( Geografi – USU )

KUESIONER     
Nama                    :
Fakultas / Universitas  :
Jurusan                  :
  1. Bagaimana pendapat anda dengan perkembangan teknologi saat ini? ………………………………………………………………………………………
  2. Apakah saat ini anda sudah memiliki gadget yang canggih? Jika sudah sebutkan apa saja? ……………………………………………………………………………………......
  3. Seberapa penting peran teknologi dalam kehidupan anda. Jelaskan! ....................................................................................................................................
  4. Untuk kepentingan apa saja anda menggunakan teknologi. Jelaskan! …………………………………………………………………………....................
  5. Dalam sehari Seberapa lama anda menghabiskan waktu besama teknologi? ……………………………………………………………………….........................
  6. Sebutkan dampak positif dan negative dari penggunaan teknologi dalam kehidupan anda! ……………………………………………………………………………………….
  7. Apa yang anda rasakan  jika dalam sehari  anda tidak menggunakan teknologi (terutama handphone dan laptop) ?  …………………………………………………………………………..
1.7  Jadwal Perencanaan

NO
Kegiatan
April
Mei
Juni

I
II
III
IV
I
II
III
IV
I

1
Pemilihan Tema dan Judul









2
Diskusi Metode dan pelaksanaan









3
Pembuatan Pendahulan dan Landasan Teori









4
Menentukan  alat dan bahan









5
Menentukan subjek









6
Membuat  kuesioner









7
Pembelian reward









8
Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner









9
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh









10
Pembuatan laporan









11
Penarikan kesimpulan









12
Pembuatan poster









13
Evaluasi









14
Posting Blog

























































1.8  Kalkulasi Biaya


Print kertas untuk kuesione
Rp.   4.000
Foto copy kuesioner
Rp.   6.000
Transportasi
Rp. 20.000
Reward ( pulpen)
Rp. 30.000
Total
Rp. 60.000

BAB II
2.1   Jadwal Pelaksanaan

No.
Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
1.
Diskusi pemilihan opic dan penentuan judul
21 April  2012
 14.00 WIB
 Fakultas Psikologi USU
2.
Diskusi perencanaan kegiatan dan penentuan metode yang  akan digunakan
25 April 2012
 14.00 WIB
Fakultas Psikologi USU
3.
Diskusi pembuatan pendahuluan dan landasan teori
 26 April 2012
 12.00WIB
Fakultas  Psikologi USU
4.
Diskusi penentukan  alat dan bahan
27 April 2012
 11.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
5.
Diskusi penentukan subjek
27 April  2012
 12.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
6.
Diskusi pembuatan  kuesioner
  4 Mei 2012
 11.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
7.
Pembelian reward
5 Mei 2012
14.00 WIB
Pajus
8.
Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di UMSU
 10 Mei 2012
13.00WIB
UMSU

Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di AIAN
10 Mei 2012
15.30 WIB
AIAN

Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di USU
11 Mei 2012
11.30 WIB
USU

Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di POLMED
12 Mei 2012
14.30  WIB
POLMED
9.
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
 16 Mei 2012
 14.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
10.
Pembuatan laporan
 17 Juni 2012
 12.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
11.
Penarikan kesimpulan
2 Juni 2012
 09.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
12.
Pembuatan poster
 3  Juni 2012
11.00 WIB
Rumah hikmah
13
Evaluasi
4  Juni 2012
09.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
14
Posting Blog
9 Juni 2012
20.00 WIB
Rumah masing-masing anggota

BAB III
3.1  PELAPORAN DAN EVALUASI
Laporan Penelitian :
Bedasarkan hasil kuisoner , kami mendapat beberapa jawaban dari masing-masing objek tersebut. Jawaban dari kuisoner tersebut kemudian kami rangkum dan uraiannya adalah sebagai berikut :
  1. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sudah semakin maju, canggih dan modern.. Teknologi terus-menerus berkembang seiring berkembangnya zaman. Saat ini, peradaban sudah mulai mengarah ke dunia yang serba teknologi sehingga kehidupan manusia sangat bergantung terhadap teknologi , Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer sudah banyak mengubah pola hidup dan gaya hidup secara global, tetapi tetap teknologi dikontrol oleh manusia itu sendiri, jangan sampai teknologi menguasai manusia.
  2. Saat ini para mahasiswa sudah memiliki gadget yang canggih seperti handphone, laptop, ipad . dan dengan adanya gadget tersebut mahasiswa dapat mempergunakannya dalam kegiatan yang positif .
  3. Peran teknologi dalam kehidupan maupun dalam dunia perkuliahan itu sangat penting karena saat ini hampir semua kegiatan kita sudah bergantung pada teknologi. Dan dengan adanya teknologi pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Teknologi juga bisa menjadi salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas perkuliahan, dan Belajar dengan menggunakan teknologi dapat membantu mengembangkan materi secara mandiri, Teknologi juga sangat membantu dalam memperluas wawasan , serta  dengan teknologi dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun.
  4. Teknologi digunakan untuk kepentingan pendidikan, hiburan, pekerjaan dan social. Seperti  kita bisa menggunakan teknologi dalam proses belajar dan mengajar, mengerjakan tugas kuliah, dan dengan bantuan teknologi tersebut semua informasi tentang tugas-tugas perkuliahan mudah didapatkan. Atau kita dapat mengakses beragam ilmu pengetahuan yang baru . dan semua itu dapat mempermudah semua pekerjaan yang dilakukan serta dapat bekomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun kita berapa. Tidak itu saja dengan teknologi kita dapat mencari hiburan seperti main game mendownload lagu, film dan sebagainya.
  5. Sebagain besar para responden yang menjawab kuisoner mengatakan bahwa mereka menghabiskan sekitar tujuh jam perhari untuk berhadapan dengan laptop, semantara penggunaan handphone bagi mereka tidak terbatas, bahkan hampir sepanjang hari karena sebagian besar aktifitas kita telah menggunakan teknologi sehingga saat ini kehidupan manusia telah bergantung pada teknologi.
  6. Dampak yang dirasakan pasti lebih banyak yang posifnya, karena memang pada dasarnya, teknologi tersebut berfungsi untuk mempermudah seperti mempermudah  pekerjaan dan tugas-tugas yang dilaksaakan dan mudah mendapat informasi dengan cepat sehinnga menambah wawasan yang luas. Namun disisi lain terdapat dampak negatifnya juga, salah satunya yaitu akses internet yang tidak terbatas mengakibatkan penggunanya hanya ingin yang instan-instan saja, pengeluaran menjadi lebih banyak, Dapat menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan kepentingan-kepentingan lainnya Selain itu, sekarang ini sudah banyak yang telah menyalahgunakan teknologi seperti saat ini  sudah sangat menyebar situs pornografi yang dapat diakses oleh siapa saja, bahkan dapat diakses oleh anak yang dibawah umur. 
  7. Hampir semua responden mengatakan bahwa Jika dalam sehari saja tidak menggunakan teknologi, dapat dikatakan kehidupan akan menjadi hampa. Hal ini disebabkan karena manusia sudah sangat ketergantungan terhadap penggunaan teknologi tersebut. Dan tidak dapat dipungkiri kalau teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sekarang ini, sebab teknologi sudah menjadi konsumsi dari berbagai kalangan, tidak luput juga bagi dunia pendidikan.

3.2  KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan hasil kuisoner yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa perkembangan kemajuan teknologi saat ini merupakan suatu hal yang sangat penting dikalangan mahasiswa/i khususnya di kota Medan. saat ini hampir semua kegiatan kita sudah bergantung pada teknologi. Dan dengan adanya teknologi pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Teknologi juga bisa menjadi salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas perkuliahan, dan Belajar dengan menggunakan teknologi dapat membantu mengembangkan materi secara mandiri, Teknologi juga sangat membantu dalam memperluas wawasan , serta  dengan teknologi dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun. Sehingga bagi mahasiswa/i dampak positif teknologi lebih besar karena memang pada dasarnya teknologi tersebut berfungsi untuk mempermudah pekerjaan, dan sebagai alat komunikasi. Tetapi disisi lain terdapat dampak negatifnya juga, salah satunya yaitu akses internet yang tidak terbatas mengakibatkan penggunanya hanya ingin yang instan-instan saja, pengeluaran menjadi lebih banyak, Dapat menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan kepentingan-kepentingan lainnya Selain itu, sekarang ini sudah banyak yang telah menyalahgunakan teknologi seperti saat ini  sudah sangat menyebar situs pornografi yang dapat diakses oleh siapa saja, bahkan dapat diakses oleh anak yang dibawah umur. 

3.3  EVALUASI
Mulai dari proses perencanaan hingga proses evaluasi ini, kami tidak mengalami kendala yang begitu berat. Hanya saja waktu Pelaksanaan observasi & pemberian kuisoner, diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh, Pembuatan laporan dan kesimpulan  penelitian kami mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang sebelumnya telah direncanakan. Dan mengalami kesulitan dalam menyatukan ide untuk membuat desain poster, tetapi hal tersebut tidak mengurangi antusias kami untuk melaksanakan tugas mini proyek sebaik mungkin.

Evaluasi Jadwal

No.
Kegiatan
Tanggal perencanaan
Tanggal Pelaksanaan
Tempat
1.
Diskusi pemilihan topik dan penentuan judul
21 April  2012
21 April  2012
 Fakultas Psikologi USU
2.
Diskusi perencanaan kegiatan dan penentuan metode yang  akan digunakan
25 April 2012
25 April 2012
Fakultas Psikologi USU
3.
Diskusi pembuatan pendahuluan dan landasan teori
26 April 2012
26 April 2012
Fakultas  Psikologi USU
4.
Diskusi penentukan  alat dan bahan
27 April 2012
27 April 2012
Fakultas  Psikologi USU
5.
Diskusi penentukan subjek
27 April  2012
27 April  2012
Fakultas  Psikologi USU
6.
Diskusi pembuatan  kuesioner
4 Mei 2012
4 Mei 2012
Fakultas  Psikologi USU
7.
Pembelian reward
5 Mei 2012
5 Mei 2012
Pajus
8.
Pelaksanaan observasi & pemberian kuisoner
9, 10 Mei 2012
10,11, 12 Mei 2012
UMSU, IAIN, USU , POL,ED
9.
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
15  Mei 2012
16 Mei 2012
Fakultas  Psikologi USU
10.
Pembuatan laporan
16  Mei 2012
17 Juni 2012
Fakultas  Psikologi USU
11.
Penarikan kesimpulan
2 Juni 2012
2 Juni 2012
Fakultas  Psikologi USU
12.
Pembuatan poster
3 Juni 2012
3 Juni 2012
Rumah hikmah
13
Evaluasi
4 Juni 2012
4 Juni 2012
Fakultas  Psikologi USU
14
Posting Blog
6 Juni 2012
9 Juni 2012
Rumah masing-masing anggota

3.4 TESTIMONI
*    Testimoni kelompok :
Menurut kelompok kami,  tugas mini proyek ini  merupakan pembelajaran yang baru bagi kami dalam melakukan penelitian, sehingga  kami menyadari bahwa hasil penelitian kami ini tentu masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Dan dengan diberikan tugas mini proyek ini kami mendapat  banyak pelajaran dari penelitian ini, meskipun ini masih proyek mini, tetap kita harus bertanggung jawab dan teliti terhadap hasil yang kita dapatkan. Dan disini kami juga dapat mengembangkan kreativitas kami, misalnya pada pembuatan poster

*    Nur Hikmah
Tugas mini proyek  ini merupakan hal yang baru bagi saya. sehingga kami menyadari bahwa hasil penelitian kami  masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Tetapi, hal yang terpenting adalah pengalaman dan pembelajaran yang kami dapatkan dari kegiatan ini untuk menjadi motivasi awal bagi kami agar berusaha lebih optimal lagi dalam penelitian selanjutnya. Dan dalam penelitian ini kami juga merasa terbantu oleh partisipasi dari para mahasiswa/i dari beberapa Universitas di Medan ini yang bersedia memberikan tanggapannya dalam kuisoner kami.  Dan dengan adanya tugas proyek ini dapat menambah pengalaman baru dan wawasan kami.

*    Devi Ramadana
Dalam mengerjakan tugas mini proyek ini saya mengalami lumayan kesulitan. Ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya dalam melakukan penelitian seperti ini. Tetapi dengan semangat yang diberikan oleh teman kelompok, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan semaksimal yang kami bisa. Tugas ini tentunya menambah pengalaman serta pengetahuan saya.
*    Nur Hayani
Tugas mini proyek ini tentunya menambah pengetahuan saya tentang sebuah penelitian. Dalam mengerjakan tugas ini ada sedikit hambatan yang saya dan teman saya hadapi seperti menentukan, membuat dan masalah waktu dalam pengerjaannya. Dan dalam penilitian ini banyak informasi yang kami dapatkan dan sebagai pembelajaran juga buat kami.

DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta


 

Kamis, 21 Juni 2012

Sejarah Psikologi

Diposting oleh Hikmah Nasution di 08.06 0 komentar

            

           Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
           Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.
Sejarah Psikologi bahkan ilmu pengetahuan yang kita kenal kebanyakan berpusat dari perkembangan awal sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad 19 yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia.
            Dalam buku Sejarah dan Sistem Psikologi oleh James F. Brennan pada tahun 2006, pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia psikologi bermula dari filsafat masa Yunani, yaitu masa transisi dari pola pikir animisime ke natural science, yaitu pengetahuan bersumber dari alam. Pada masa ini perilaku manusia berusaha diterangkan melalui prinsip-prinsip alam atau prinsip yang dianalogikan dengan gejala alam.
Sepanjang masa kekaisaran romawi, perdebatan mengenai manusia bergeser dari topik kehidupan yang luas, hubungan antara manusia dengan lingkungannya /alam, ke arah pemahaman tentang kehidupan secara lebih spesifik, yaitu hubungan antara aspek-aspek di dalam diri manusia itu sendiri.
Masa Renaisans adalah peralihan masa, dimana pengetahuan bersifat doktrinal di bawah pengaruh gereja berubah ke masa peran nalar. Semangat pencerahan semakin tampak nyata dalam perkembangan science dan filsafat melalui menguatnya peran nalar (reason) dalam segala bidang. Munculnya diskusi tentang. “knowledge” yang menyebabkan perkembangan ilmu dan metode ilmiah yang maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta yang nyata daripada pemikiran yang abstrak. (Berdampak pada kajian psikologi sehingga ingin menjadi kajian yang ilmiah dan empiris)
Pasca Renaisans, Psikologi mencoba menjadi bagian dari ilmu faal muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural science). Dimana pada fase inilah mulai ada jawaban yang empirik dan ilmiah dari pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di masa lalu seperti: Apa itu jiwa (soul)?Bagaimana bentuk konkritnya? Bagaimana mengukurnya? Bagaimana hubungan body-soul ? Semua Pertanyaan itu terjawab dengan Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang aktivitas syaraf , sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak.
Pada akhir abad 19, dengan perkembangan natural science dan metode ilmiah secara mapan sebagaimana diuraikan di bagian sebelumnya, konteks intelektual Eropa sudah “siap” untuk menerima psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan formal.
Tanah kelahiran psikologi adalah Jerman. Oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat dilepaskan dari konteks social Jerman yang memiliki misi membentuk manusia berkualitas dan penyedia tenaga kerja yang professional. Wilhelm Wundt, orang pertama yang memproklamirkan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Wundt adalah seorang doktor yang tertarik pada bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi psikologi untuk bisa masuk dalam ranah empiris ilmiah dan berdiri sebagai ilmu yang mandiri.
Hingga kemudian kajian ilmu psikologi terbentuk dan berkembang dengan munculnya berbagai macam aliran psikologi. Berikut adalah bentuk gambaran dan perkembangan kajian ilmu psikologi:

JERMAN
Psikologi strukturalisme / Eksperimen menekankan pada elemen mental, bahwa mental (jiwa) bisa diempiriskan dengan proses fisiologis
Psikologi Gestalt menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian, makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang. Menekankan pada fenomenologis dalam aktifitas mental namun tetap empiris. (pindah ke amerika tetapi sulit berkembang akibat aliran behaviorismeAliran dari disiplin psikologi yang menekankan pada studi perilaku yang empiris dan terukur. -Redaksi)
Psikoanalisa mengikuti keaktifan mental dari Gestalt (Freud dengan psikodinamikanya pada level kesadaran dan non kesadaran) namun tidak empiris (mencegah bergantung pada empirisme). Tidak seperti ke dua aliran sebelumnya dijerman, psikoanalisa berkembang bukan dari riset para akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek klinis  hipnosis dalam menangani pasien histeria.

AMERIKA
Psikologi Fungsionalisme penekanan pada fungsi mental bukan hanya penjabaran elemen-elemen mental (fisiologis)
Psikologi Behaviorisme menyatakan bahwa jiwa atau proses mental bisa diempiriskan melalui perilaku nyata bukan fisiologis
Psikologi Humanistik menyumbangkan arah yang positif dan optimis bagi pengembangan potensi manusia, disebut sebagai yang mengembalikan hakikat psikologi sebagai ilmu tentang manusia, perspektif dan metodenya bersumber dari filsafat setelah perang dunia II.

Rabu, 20 Juni 2012

Pola Asuh Orang Tua

Diposting oleh Hikmah Nasution di 17.38 1 komentar


1.       Pengertian Pola Asuh Orang Tua

 Orangtua dalam kelurga sebagai pimpinan keluarga sangat berperan dalam meletakkan dasar-dasar kepribadian anak, karena orangtua merupakan pendidik, pembimbing, dan pelindung bagi anak-anaknya.
Keberhasilan remaja dalam membentuk tingkah laku secara tepat di masyarakat adalah ditentukan oleh peranan lingkungan. keluarga khususnya orang tua dalam mengarahkan serta mengembangkan kemampuan anak membentuk tingkah lakunya.
 Menurut Hurlock (1999) orangtua adalah orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan. Tugas orangtua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani kehidupan. Dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada masing-masing orangtua kerena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain.
.Jadi, pola asuh orang tua merupakan gaya pendidikan dan metode disiplin yang diterapkan orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya dalam kehidupan sehari-hari.
2.     Tipe-tipe Pola Asuh Orang Tua
 Baumrind (dalam Berk, 1994) membedakan pola asuh menjadi :
a.       Authoritarian

Orang tua berlaku sangat ketat dan mengontrol anak dengan mengajarkan standar dan tingkah laku. Pola asuh ini mengakibatkan kurangnya hubungan yang hangat dan komunikatif dalam keluarga. Anak dari pola asuh ini cenderung moody, murung, ketakutan, sedih, menggambarkan kecemasan dan rasa tidak aman dalam berhubungan dengan lingkungannya, menunjukkan kecenderungan bertindak keras saat tertekan dan memiliki harga diri yang rendah.

b.      Authoritative

Orang tua memiliki batasan dan harapan yang jelas terhadap tingkah laku anak, mereka berusaha untuk menyediakan paduan dengan menggunakan alasan dan aturan dengan reward dan punishment yang berhubungan dengan tingkah laku anak secara jelas. Orang tua sangat menyadari tanggung jawab mereka sebagai figur yang otoritas, tetapi mereka juga tanggap terhadap kebutuhan dan kemampuan anak. Pola asuh ini dapat menjadikan sebuah keluarga hangat, penuh penerimaan, mau saling mendengar, peka terhadap kebutuhan anak, mendorong anak untuk berperan serta dalam mengambil keputusan di dalam keluarga.
Anak dengan pola asuh ini berkompeten secara sosial, enerjik, bersahabat, ceria, memiliki keingintahuan yang besar, dapat mengontrol diri, memiliki harga diri yang tinggi, serta memiliki prestasi yang tinggi.

c.       Permissive
Orang tua cenderung mendorong anak untuk bersikap otonomi, mendidik anak berdasarkan logika dan memberi kebebasan pada anak untuk menentukan tingkah laku dan kegiatannya. Anak dengan pola asuh ini cenderung tidak dapat mengontrol diri, tidak mau patuh, tidak terlibat dengan aktivitas di lingkungan sekitarnya.

d.      Pola Asuh tidak Terlibat 
     Orang tua sama sekali tidak melakukan kontrol pada anak, hanya memberikan materi, cenderung untuk lebih memperhatikan dan mementingkan kebutuhan dirinya dengan menunjukkan sedikit perhatian kepada anaknya karena orang tua merasa ada baiknya menolak keberadaan anak karena mereka sendiri memiliki banyak masalah dan cenderung merespon anak dengan sadis. Anak dengan pola asuh ini akan memiliki keterbatasan dalam akademis dan sosial.

3.            Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Menurut Hurlock (1995) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua yang berupa :
a.         Kepribadian orang tua
Setiap orang berbeda dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi, sikap dan kematangannya. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi kemampuan orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan bagaimana tingkat sensifitas orang tua terhadap kebutuhan anak-anaknya.
b.         Keyakinan
` Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai pengasuhan akan mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan mempengaruhi tingkah lakunya dalam mengasuh anak-anaknya.
c.          Persamaan dengan pola asuh yang diterima orang tua
Bila orang tua merasa bahwa orang tua mereka dahulu berhasil menerapkan pola asuhnya pada anak dengan baik, maka mereka akan menggunakan teknik serupa dalam mengasuh anak bila mereka merasa pola asuh yang digunakan orang tua mereka tidak tepat, maka orang tua akan beralih ke teknik pola asuh yang lain.
d.         Penyesuaian dengan cara disetujui kelompok
Orang tua yang baru memiliki anak atau yang lebih muda dan kurang berpengalaman lebih dipengaruhi oleh apa yang dianggap anggota kelompok (bisa berupa keluarga besar, masyarakat) merupakan cara terbaik dalam mendidik anak.
e.         Usia orang tua
Orang tua yang berusia muda cenderung lebih demokratis dan permissive bila dibandingkan dengan orang tua yang berusia tua.
f.           Pendidikan orang tua
Orang tua yang telah mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan mengikuti kursus dalam mengasuh anak lebih menggunakan teknik pengasuhan authoritative dibandingkan dengan orang tua yang tidak mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam mengasuh anak.
g.         Jenis kelamin
Ibu pada umumnya lebih mengerti anak dan mereka cenderung kurang otoriter bila dibandingkan dengan bapak.
h.         Status sosial ekonomi
Orang tua dari kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras, mamaksa dan kurang toleran dibandingkan dengan orang tua dari kelas atas.
i.           Konsep mengenai peran orang tua dewasa
Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional cenderung lebih otoriter dibanding orang tua yang menganut konsep modern.
j.           Jenis kelamin anak
Orang tua umumnya lebih keras terhadap anak perempuan daripada anak laki-laki.
k.         Usia anak
Usia anak dapat mempengaruhi tugas-tugas pengasuhan dan harapan orang tua.
l.           Temperamen
Pola asuh yang diterapkan orang tua akan sangat mempengaruhi temperamen seorang anak. Anak yang menarik dan dapat beradaptasi akan berbeda pengasuhannya dibandingkan dengan anak yang cerewet dan kaku.
m.      Kemampuan anak
Orang tua akan membedakan perlakuan yang akan diberikan untuk anak yang berbakat dengan anak yang memiliki masalah dalam perkembangannya.
n.     Situasi
Anak yang mengalami rasa takut dan kecemasan biasanya tidak diberi hukuman oleh orang tua. Tetapi sebaliknya, jika anak menentang dan berperilaku agresif kemungkinan orang tua akan mengasuh dengan pola outhoritative.


DAFTAR PUSTAKA

Selasa, 12 Juni 2012

Simulasi Andragogi & Paedagogi

Diposting oleh Hikmah Nasution di 02.36 0 komentar
Kelompok 5 :

Nur Hikmah Nasution (11-006)

Putri Azura Ulandari (11-034)  

Ratri P. Surbakti (11-098)


Simulasi Paedagogi
Settingnya adalah di sebuah kelas, sedang terjadi proses belajar mengajar antara murid dan gurunya. Mata pelajaran yang sedang diajarkan adalah sejarah. Yang berperan sebagai Guru adalah Ratri. Putri & Hikmah berperan sebagai murid 1 dan murid 2.
Guru            : Selamat pagi anak-anak
Murid 1 & 2 : Selamat pagi Bu....
Guru             : Jadi hari ini kita akan belajar sejarah ya, mengenai peristiwa rengasdengklok coba kalian   lihat pada halaman 55!
Murid 1 & 2 : Baik Bu Guru
Guru             : Nah jadi menurut yang ada di buku, peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Yaitu ketika Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi kalian sudah bisa mengerti kan apa itu peristiwa rengasdengklok?"
Murid 1 & 2 : Sudah Bu
Nah ada paedagogi ini, murid bersifat pasif dan menerima mentah semua yang dikatakan oleh gurunya. Bersifat teacher-centered, sehingga ketika informasi yang diungkapkan oleh gurunya itu salah, maka anak didiknya juga akan menangkap mentah-mentah apa yang dikatakan oleh gurunya tanpa ada sikap kritis ataupun pertanyaan lebih jauh.




Simulasi Andragogi
Ada tiga orang mahasiswa yang sedang berbincang-bincang. Salah satu dari mereka asik dengan hp nya sendiri, maka teman-temannya yang lain pun mencari tahu sedang apa dia dengan hapenya.
Putri      :  sihiy, yang main hp terus, asik banget tuh kayaknya, kamu lagi ngapain sih itu?
Hikmah :  hehe J
Ratri      : eh, ini hp keluaran yang terbaru ya?
Putri      :  iya deh kayaknya,, gimana cara makenya tuh Hikmah?
Hikmah :  nah, ini namanya aplikasi bbm. Blackberry messenger.
Ratri      :  hah? Apa? Bbm? Bahan bakar mesin kah?
Hikmah :  Bukaaaan.... jadi bbm itu aplikasi yang mengizinkan kita untuk bertukar pesan, seperti chatting gitu deh.
Putri      :  sama aja dong kayak sms-an, bedanya apa?
Hikmah :  dengar dulu, gak cuma buat bertukar pesan aja kok, tapi bisa kirim foto, kirim lagu, kirim semuanyalah.
Ratri      :  yakin bisa kirim semuanya? Beneran semuanya? Kok bisa? Kena pulsa gak?
Putri      :  iya, kok bisa? Gimana caranya?
HikmahJadi karena blackberry ini merupakan salah satu smartphone yang berbasis internet, jadi otomatis semua fitur-fiturnya juga berbasis internet, seperti blackberry messenger itu juga misalnya. Pada fitur blackberry messenger itu kita bisa berhubungan dengan orang-orang lain dengan mengetahui pin mereka, pin ini seperti nomor hp gitu, lalu kita meng-invite mereka menjadi contact kita, nah setelah mereka menjadi salah satu yang ada di contact kita, kita jadi dapat ber-bbm-an ria dengan mereka.
Ratri      : lalu bagaimana bisa kita mengirimkan lagu dan gambar?
Putri      : iya, gimana caranya tuh? ada kena tambahan biaya gak?
Hikmah : Sabar-sabar... Iya jadi yang namanya ber-bbm-an ria itu kita bisa chatting dengan mereka dan bisa mengirimkan lagu, gambar, ataupun rekaman suara. Mirip seperti fitur mms gitu deh, tapi gak kena tambahan biaya kok. Pokoknya asik deh J
Putri      : Wah asik dan seru sekali sepertinya yaaa. Aku jadi pengen coba nih...
Hikmah : Asik banget tau
Ratri      : Sebenarnya aku masih belum ngerti sih, tapi mungkin setelah mencobanya aku jadi lebih paham mungkin ya.
Hikmah : Iyaa, coba aja nih, silahkan...

Nah, kalo andragogi disini mereka berdiskusi mengenai aplikasi bbm yang terdapat dalam blackberry. Hikmah sudah menggunakan blackberry, sehingga lebih tahu menjadi orang yang memberitahukan apa fungsi & bagaimana kinerja bbm itu kepada Ratri & Putri. Sementara ratri & Putri masih tidak tahu dan baru mengetahui mengenai blackberry, tetapi mereka berfikir kritis, tidak mau menerima informasi mentah-mentah. Mereka mencari tahu secara detail dan mengeluarkan semua ketidaktahuan mereka. Jadi terdapat sebuah interaksi yang timbal balik pada andragogi ini.


Sabtu, 09 Juni 2012

Tugas Mini Proyek

Diposting oleh Hikmah Nasution di 06.41 0 komentar
 
NAMA KELOMPOK   :





PERAN TEKNOLOGI DALAM DUNIA PERKULIAHAN

BAB 1
PERENCANAAN
1.1 PENDAHULUAN
Pada tugas mini proyek kali ini kami memilih topik : Peran Teknologi Sebagai Media Belajar Pada Mahasiswa Dan berjudul: Peran Teknologi Dalam Dunia Perkuliahan.  Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. Seperti yang kita lihat, Perkembangan teknologi telah memperngaruhi seluruh aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan, dewasa ini teknologi sudah berkembang dengan sangat pesat karna teknologi dapat berkembang dalam hitungan detik saja.  Dan tidak dapat dipungkiri kalau teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sekarang ini, sebab teknologi sudah menjadi konsumsi dari berbagai kalangan, tidak luput juga bagi dunia pendidikan. Teknologi bisa menjadi salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). .
Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer banyak mengubah pola hidup dan gaya hidup secara global. Dan dengan sendirinya berubah pula kebiasaan, baik dalam bergaul, berteman, dalam lingkungan kerja, sekolah maupun dalam keluarga. Hal ini sangat dirasakan dampaknya dimana tingkah laku dan kebiasaan yang sebelumnya tidak pernah terjadi kini dapat kita baca di media masa, kita tonton melalui layar TV dan kita saksikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tidak sampai disitu, dalam dunia pendidikan misalnya, pola dan gaya hidup ini sudah dapat kita rasakan dalam pergaulan anak didik kita, yang tadinya pendiam kini berubah jadi periang, yang tadinya pemalu kini berubah menjadi pemberani dan seterusnya. Ini berarti kebiasaan dan gaya hidup siswa sudah mulai berubah. Hal ini bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif tergantung bagaimana kita mengarahkannya.Peran Teknologi InformasiPenggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.
Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.
1.2 LANDASAN TEORI
Pada proyek kali ini kami menggunakan  teori dari hubungan teknologi dan pendidikan, ubiquitous computing, teori  motivasi dan teori belajar.
Teknologi merupakan bagian dari pendidikan dan sebagai sarana untuk mendapatkan pendidikan , informasi atau pengetahuan. Teknologi dan pendidikan saling berhubungan. Pada zaman sekarang ini, pendidikan sangat diharuskan untuk didampingi oleh teknologi, dikarnakan dalam penelitian oleh National Assesment of Educational Progress (NAEP), murid di grade 4, 8, dan 12 yang menggunakan internet dirumah mendapatkan nilai sains yang lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak menggunakan internet. Selain internet, teknologi yang lain yang sekarang lazim dilihat pada kebanyakan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi seperti laptop atau computer, lab, dan sebagainya merupakan componen-komponen yang wajib ada disekolah atau perguruan tinggi karena ini merupakan hal yang penting.
Adapun teori lain yang berhubungan dengan peran teknologi yaitu Ubiquitous computing . Ubiquitous computing adalah generasi computer yang akan datang, dimana generasi ini menekankan distribusi computer kelingkungan , ketimbang ke personal. Dalam lingkungan ini teknologi akan menjadi latar belakang pada zaman sekarang, kita mulai memasuki zaman ubiquitous computing yang mana sudah banyak terdapat perangkat computer yang kecil, portable, mobile dan harganya murah yang telah menggantikan computer pribadi pada generasi kedua ubiquitous adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realita virtual menempatkan orang didalam dunia yang diciptakan computer. Ubiquitous computing akan memaksa computer eksis didunia manusia. Perangkat computer ini lebih cocok untuk pendidikan karena dipasangkan dengan jaringan murah, dapat memampukan murid untuk membawa perangkat informasi personal kelapangan untuk membantu mengerjakan suatu tugas dan bias dibawa pulang dan dapat digunakan tanpa dibatasi lokasi.
Teori selanjutnya yaitu Motivasi, merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Dimana motivasi intrinsik adalah suatu motivasi yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan dari luar, bila diaplikasikan dengan ini proyek ini maka seseorang tersebut melakukannya memang keinginan dari dalam diri untuk mempelajari teknologi. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan suatu motivasi yang berasal dari luar diri seseorang dimana pada tahap ini seseorang tersebut termotivasi untuk mempelajari teknologi karena lingkungan dan orang-orang sekitarnya yang mengharuskan dia untuk mempelajari hal tersebut. Pada dasarnya setiap orang mampu melakukan sesuatu itu karena adanya motivasi yang membuat dia mau melakukan suatu tindakan tertentu, baik itu berasal dari dalam dirinya maupun dari luar.
Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Teori berikutnya yaitu teori belajar Piaget, Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang cukup dominan selama beberapa dekade. Dalam teorinya Piaget membahas pandangannya tentang bagaimana anak belajar. Menurut Jean Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. .

Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

1.      Organisasi memberikan pada organisme kemampuan untuk mengestimasikan atau mengorganisasi proses-proses fisik atau psikologis menjadi sistem-sistem yang teratur dan berhubungan.
2.      Adaptasi, terhadap lingkungan dilakukan melalui dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi.

·         Asimilasi.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman baru kedalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.    Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian skemata melainkan perkembangan skemata. Asimilasi merupakan salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.

·         Akomodasi.
Akomodasi adalah pembentukan skema baru atau mengubah skema lama sehingga cocok dengan rangsangan (pengalaman )  yang baru, atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan yang ada.

·         Ekuilibrasi.
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi sedangkan diskuilibrasi adalah keadaan dimana tidak seimbangnya antara proses asimilasi dan akomodasi, ekuilibrasi dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya.

1.3   TUJUAN


·         Untuk mengetahui seberapa penting peran teknologi bagi mahasiswa
·         Untuk mengetahui bagaimana perkembangan teknologi saat ini
·         Untuk mengetahui apa dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi
1.4  ALAT DAN BAHAN
·         Alat tulis
·         Laptop
·         Kuestioner
·         Printer
·         Kamera
·         Reward

1.5  ANALISIS DATA
Dalam pengumpulan data pada tugas mini proyek ini, kami menggunakan metode penarikan kesimpulan dengan cara pengisian kuesioner tentang peran teknologi dalam dunia perkuliahan
1.6  Objek dan Subjek Penelitian
Pada tugas mini proyek ini , untuk memproleh data kami menggunakan beberapa objek yang berasal dari kalangan mahasiswa/mahasiswi dari beberapa Universitas dan beberapa fakultas seperti USU, IAIN, UMSU,  UNIMED, POLMED. Kuesioner dilakukan dengan mengunjungi fakultas masing-masing.
Beberapa responden yang kami wawancarai , yaitu:
1.     Mawaddah nasution (  Ilmu komputer - USU )
2.     Murni kurniati (  Ilmu computer - USU )
3.     Siti Ramadani ( Perbandingan hukum dan mazhab – IAIN )
4.     Zulfikar hasibuan ( Pend. Bahasa Inggris – IAIN )
5.     Rianda gusna dewi ( Ekonomi Islam – IAIN )
6.     Haza Irma dwi juliansyah ( Teknik Elektro  - POLMED)
7.     Majidah ( Pend. Matematika – UMSU )
8.     Khioriah lubis ( Pend. Bahasa Inggris – UMSU )
9.     Dinauli Fatwa ( FKG – USU )
10.    Atika Rahmah ( Geografi – USU )

KUESIONER     
Nama                    :
Fakultas / Universitas  :
Jurusan                  :
  1. Bagaimana pendapat anda dengan perkembangan teknologi saat ini? ………………………………………………………………………………………
  2. Apakah saat ini anda sudah memiliki gadget yang canggih? Jika sudah sebutkan apa saja? ……………………………………………………………………………………......
  3. Seberapa penting peran teknologi dalam kehidupan anda. Jelaskan! ....................................................................................................................................
  4. Untuk kepentingan apa saja anda menggunakan teknologi. Jelaskan! …………………………………………………………………………....................
  5. Dalam sehari Seberapa lama anda menghabiskan waktu besama teknologi? ……………………………………………………………………….........................
  6. Sebutkan dampak positif dan negative dari penggunaan teknologi dalam kehidupan anda! ……………………………………………………………………………………….
  7. Apa yang anda rasakan  jika dalam sehari  anda tidak menggunakan teknologi (terutama handphone dan laptop) ?  …………………………………………………………………………..
1.7  Jadwal Perencanaan

NO
Kegiatan
April
Mei
Juni

I
II
III
IV
I
II
III
IV
I

1
Pemilihan Tema dan Judul









2
Diskusi Metode dan pelaksanaan









3
Pembuatan Pendahulan dan Landasan Teori









4
Menentukan  alat dan bahan









5
Menentukan subjek









6
Membuat  kuesioner









7
Pembelian reward









8
Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner









9
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh









10
Pembuatan laporan









11
Penarikan kesimpulan









12
Pembuatan poster









13
Evaluasi









14
Posting Blog

























































1.8  Kalkulasi Biaya


Print kertas untuk kuesione
Rp.   4.000
Foto copy kuesioner
Rp.   6.000
Transportasi
Rp. 20.000
Reward ( pulpen)
Rp. 30.000
Total
Rp. 60.000

BAB II
2.1   Jadwal Pelaksanaan

No.
Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
1.
Diskusi pemilihan opic dan penentuan judul
21 April  2012
 14.00 WIB
 Fakultas Psikologi USU
2.
Diskusi perencanaan kegiatan dan penentuan metode yang  akan digunakan
25 April 2012
 14.00 WIB
Fakultas Psikologi USU
3.
Diskusi pembuatan pendahuluan dan landasan teori
 26 April 2012
 12.00WIB
Fakultas  Psikologi USU
4.
Diskusi penentukan  alat dan bahan
27 April 2012
 11.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
5.
Diskusi penentukan subjek
27 April  2012
 12.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
6.
Diskusi pembuatan  kuesioner
  4 Mei 2012
 11.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
7.
Pembelian reward
5 Mei 2012
14.00 WIB
Pajus
8.
Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di UMSU
 10 Mei 2012
13.00WIB
UMSU

Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di AIAN
10 Mei 2012
15.30 WIB
AIAN

Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di USU
11 Mei 2012
11.30 WIB
USU

Pelaksanaan observasi dan pemberian kuisoner di POLMED
12 Mei 2012
14.30  WIB
POLMED
9.
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
 16 Mei 2012
 14.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
10.
Pembuatan laporan
 17 Juni 2012
 12.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
11.
Penarikan kesimpulan
2 Juni 2012
 09.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
12.
Pembuatan poster
 3  Juni 2012
11.00 WIB
Rumah hikmah
13
Evaluasi
4  Juni 2012
09.00 WIB
Fakultas  Psikologi USU
14
Posting Blog
9 Juni 2012
20.00 WIB
Rumah masing-masing anggota

BAB III
3.1  PELAPORAN DAN EVALUASI
Laporan Penelitian :
Bedasarkan hasil kuisoner , kami mendapat beberapa jawaban dari masing-masing objek tersebut. Jawaban dari kuisoner tersebut kemudian kami rangkum dan uraiannya adalah sebagai berikut :
  1. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sudah semakin maju, canggih dan modern.. Teknologi terus-menerus berkembang seiring berkembangnya zaman. Saat ini, peradaban sudah mulai mengarah ke dunia yang serba teknologi sehingga kehidupan manusia sangat bergantung terhadap teknologi , Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer sudah banyak mengubah pola hidup dan gaya hidup secara global, tetapi tetap teknologi dikontrol oleh manusia itu sendiri, jangan sampai teknologi menguasai manusia.
  2. Saat ini para mahasiswa sudah memiliki gadget yang canggih seperti handphone, laptop, ipad . dan dengan adanya gadget tersebut mahasiswa dapat mempergunakannya dalam kegiatan yang positif .
  3. Peran teknologi dalam kehidupan maupun dalam dunia perkuliahan itu sangat penting karena saat ini hampir semua kegiatan kita sudah bergantung pada teknologi. Dan dengan adanya teknologi pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Teknologi juga bisa menjadi salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas perkuliahan, dan Belajar dengan menggunakan teknologi dapat membantu mengembangkan materi secara mandiri, Teknologi juga sangat membantu dalam memperluas wawasan , serta  dengan teknologi dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun.
  4. Teknologi digunakan untuk kepentingan pendidikan, hiburan, pekerjaan dan social. Seperti  kita bisa menggunakan teknologi dalam proses belajar dan mengajar, mengerjakan tugas kuliah, dan dengan bantuan teknologi tersebut semua informasi tentang tugas-tugas perkuliahan mudah didapatkan. Atau kita dapat mengakses beragam ilmu pengetahuan yang baru . dan semua itu dapat mempermudah semua pekerjaan yang dilakukan serta dapat bekomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun kita berapa. Tidak itu saja dengan teknologi kita dapat mencari hiburan seperti main game mendownload lagu, film dan sebagainya.
  5. Sebagain besar para responden yang menjawab kuisoner mengatakan bahwa mereka menghabiskan sekitar tujuh jam perhari untuk berhadapan dengan laptop, semantara penggunaan handphone bagi mereka tidak terbatas, bahkan hampir sepanjang hari karena sebagian besar aktifitas kita telah menggunakan teknologi sehingga saat ini kehidupan manusia telah bergantung pada teknologi.
  6. Dampak yang dirasakan pasti lebih banyak yang posifnya, karena memang pada dasarnya, teknologi tersebut berfungsi untuk mempermudah seperti mempermudah  pekerjaan dan tugas-tugas yang dilaksaakan dan mudah mendapat informasi dengan cepat sehinnga menambah wawasan yang luas. Namun disisi lain terdapat dampak negatifnya juga, salah satunya yaitu akses internet yang tidak terbatas mengakibatkan penggunanya hanya ingin yang instan-instan saja, pengeluaran menjadi lebih banyak, Dapat menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan kepentingan-kepentingan lainnya Selain itu, sekarang ini sudah banyak yang telah menyalahgunakan teknologi seperti saat ini  sudah sangat menyebar situs pornografi yang dapat diakses oleh siapa saja, bahkan dapat diakses oleh anak yang dibawah umur. 
  7. Hampir semua responden mengatakan bahwa Jika dalam sehari saja tidak menggunakan teknologi, dapat dikatakan kehidupan akan menjadi hampa. Hal ini disebabkan karena manusia sudah sangat ketergantungan terhadap penggunaan teknologi tersebut. Dan tidak dapat dipungkiri kalau teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sekarang ini, sebab teknologi sudah menjadi konsumsi dari berbagai kalangan, tidak luput juga bagi dunia pendidikan.

3.2  KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan hasil kuisoner yang telah diberikan dapat disimpulkan bahwa perkembangan kemajuan teknologi saat ini merupakan suatu hal yang sangat penting dikalangan mahasiswa/i khususnya di kota Medan. saat ini hampir semua kegiatan kita sudah bergantung pada teknologi. Dan dengan adanya teknologi pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Teknologi juga bisa menjadi salah satu alternative dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti dapat membantu kita dalam menyelesaikan tugas perkuliahan, dan Belajar dengan menggunakan teknologi dapat membantu mengembangkan materi secara mandiri, Teknologi juga sangat membantu dalam memperluas wawasan , serta  dengan teknologi dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan siapa pun dan dimanapun. Sehingga bagi mahasiswa/i dampak positif teknologi lebih besar karena memang pada dasarnya teknologi tersebut berfungsi untuk mempermudah pekerjaan, dan sebagai alat komunikasi. Tetapi disisi lain terdapat dampak negatifnya juga, salah satunya yaitu akses internet yang tidak terbatas mengakibatkan penggunanya hanya ingin yang instan-instan saja, pengeluaran menjadi lebih banyak, Dapat menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan kepentingan-kepentingan lainnya Selain itu, sekarang ini sudah banyak yang telah menyalahgunakan teknologi seperti saat ini  sudah sangat menyebar situs pornografi yang dapat diakses oleh siapa saja, bahkan dapat diakses oleh anak yang dibawah umur. 

3.3  EVALUASI
Mulai dari proses perencanaan hingga proses evaluasi ini, kami tidak mengalami kendala yang begitu berat. Hanya saja waktu Pelaksanaan observasi & pemberian kuisoner, diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh, Pembuatan laporan dan kesimpulan  penelitian kami mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang sebelumnya telah direncanakan. Dan mengalami kesulitan dalam menyatukan ide untuk membuat desain poster, tetapi hal tersebut tidak mengurangi antusias kami untuk melaksanakan tugas mini proyek sebaik mungkin.

Evaluasi Jadwal

No.
Kegiatan
Tanggal perencanaan
Tanggal Pelaksanaan
Tempat
1.
Diskusi pemilihan topik dan penentuan judul
21 April  2012
21 April  2012
 Fakultas Psikologi USU
2.
Diskusi perencanaan kegiatan dan penentuan metode yang  akan digunakan
25 April 2012
25 April 2012
Fakultas Psikologi USU
3.
Diskusi pembuatan pendahuluan dan landasan teori
26 April 2012
26 April 2012
Fakultas  Psikologi USU
4.
Diskusi penentukan  alat dan bahan
27 April 2012
27 April 2012
Fakultas  Psikologi USU
5.
Diskusi penentukan subjek
27 April  2012
27 April  2012
Fakultas  Psikologi USU
6.
Diskusi pembuatan  kuesioner
4 Mei 2012
4 Mei 2012
Fakultas  Psikologi USU
7.
Pembelian reward
5 Mei 2012
5 Mei 2012
Pajus
8.
Pelaksanaan observasi & pemberian kuisoner
9, 10 Mei 2012
10,11, 12 Mei 2012
UMSU, IAIN, USU , POL,ED
9.
Diskusi untuk menganalisis data yang diperoleh
15  Mei 2012
16 Mei 2012
Fakultas  Psikologi USU
10.
Pembuatan laporan
16  Mei 2012
17 Juni 2012
Fakultas  Psikologi USU
11.
Penarikan kesimpulan
2 Juni 2012
2 Juni 2012
Fakultas  Psikologi USU
12.
Pembuatan poster
3 Juni 2012
3 Juni 2012
Rumah hikmah
13
Evaluasi
4 Juni 2012
4 Juni 2012
Fakultas  Psikologi USU
14
Posting Blog
6 Juni 2012
9 Juni 2012
Rumah masing-masing anggota

3.4 TESTIMONI
*    Testimoni kelompok :
Menurut kelompok kami,  tugas mini proyek ini  merupakan pembelajaran yang baru bagi kami dalam melakukan penelitian, sehingga  kami menyadari bahwa hasil penelitian kami ini tentu masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Dan dengan diberikan tugas mini proyek ini kami mendapat  banyak pelajaran dari penelitian ini, meskipun ini masih proyek mini, tetap kita harus bertanggung jawab dan teliti terhadap hasil yang kita dapatkan. Dan disini kami juga dapat mengembangkan kreativitas kami, misalnya pada pembuatan poster

*    Nur Hikmah
Tugas mini proyek  ini merupakan hal yang baru bagi saya. sehingga kami menyadari bahwa hasil penelitian kami  masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Tetapi, hal yang terpenting adalah pengalaman dan pembelajaran yang kami dapatkan dari kegiatan ini untuk menjadi motivasi awal bagi kami agar berusaha lebih optimal lagi dalam penelitian selanjutnya. Dan dalam penelitian ini kami juga merasa terbantu oleh partisipasi dari para mahasiswa/i dari beberapa Universitas di Medan ini yang bersedia memberikan tanggapannya dalam kuisoner kami.  Dan dengan adanya tugas proyek ini dapat menambah pengalaman baru dan wawasan kami.

*    Devi Ramadana
Dalam mengerjakan tugas mini proyek ini saya mengalami lumayan kesulitan. Ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya dalam melakukan penelitian seperti ini. Tetapi dengan semangat yang diberikan oleh teman kelompok, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan semaksimal yang kami bisa. Tugas ini tentunya menambah pengalaman serta pengetahuan saya.
*    Nur Hayani
Tugas mini proyek ini tentunya menambah pengetahuan saya tentang sebuah penelitian. Dalam mengerjakan tugas ini ada sedikit hambatan yang saya dan teman saya hadapi seperti menentukan, membuat dan masalah waktu dalam pengerjaannya. Dan dalam penilitian ini banyak informasi yang kami dapatkan dan sebagai pembelajaran juga buat kami.

DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta