1.1 Pengertian
Operant Conditioning (Pengondisian Instrumental)
Operant
conditioning merupakan salah satu dari dua jenis pengondisian dalam
pembelajaran asosiasi (associative learning). Pembelajaran asosiatif adalah
pembelajaran yang muncul ketika sebuah hubungan dibuat untuk menghubungkan dua
peristiwa. Dalam operant conditoning, individu belajar mengenai hubungan antara
sebuah perilaku dan konsekuensinya. Sebagai hasil dari hubungan asosiasi ini,
setiap individu belajar untuk meningkatkan perilaku yang diikuti dengan
pemberian ganjaran dan mengurangi
perilaku yang diikuti dengan hukuman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengertian operant conditioning adalah sebuah bentuk dari pembelajaran
asosiatif di mana konsekuensi dari sebuah perilaku mengubah kemungkinan
berulangnya perilaku (King, 2010 :356).
2.1 Prinsip-prinsip operant
conditioning
2.1.1 Penguatan
(reinforcement)
Penguatan
adalah proses belajar untuk meningkatkan kemungkinan dari sebuah perilaku
dengan memberikan atau menghilangkan rangsangan. Prinsip penguatan dibagi
menjadi dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif.
a. Positive
Reinforcement (Penguatan Positif)
Penguatan positif (positive
reinforcement) adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat
kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi
meningkat karena diikuti dengan stimulus
yang mendukung. Sebagai contoh, seorang anak yang pada dasarnya memiliki sifat
pemalu diminta oleh guru maju ke depan kelas untuk menceritakan sebuah gambar
yang dibuat oleh anak itu sendiri. Setelah anak tersebut membacakan cerita,
guru memberikan pujian kepada anak tersebut dan teman-teman sekelasnya bertepuk
tangan. Ketika hal tersebut berlangsung berulang-ulang, maka pada akhirnya anak
tersebut menjadi lebih berani untuk maju ke depan kelas, bahkan kemungkinan
sifat pemalunya akan hilang.
Rangsangan yang diberikan untuk
penguatan positif dapat berupa hal-hal dasar seperti, makanan, minuman, sex,
dan kenyamanan pisikal. Selain itu, beberapa hal-hal lain seperti uang,
persahabatan, cinta, pujian, penghargaan, perhatian, dan kesuksesan karir juga
dapat digunakan sebagai rangsangan penguatan positif
b. Negative Reinforcement (Penguatan Negatif)
Negative Reinforcement adalah
peningkatan frekwensi suatu perilaku positif karena hilangnya rangsangan yang merugikan (tidak menyenangkan). Sebagai
contoh, seorang ibu yang memarahi
anaknya setiap pagi karena tidak membersihkan tempat tidur, tetapi suatu pagi
si anak tersebut membersihkan tempat tidurnya tanpa di suruh dan si ibu tidak
memarahinya, pada akhirnya si anak akan semakin rajin membersihkan tempat
tidurnya diringi dengan berkurangnya frekwensi sikap kemarahan dari ibunya.
Perbedaan
mutlak penguatan negatif dengan penguatan positif terletak pada penghilangan
dan penambahan stimulus yang sama-sama bertujuan untuk meningkatkan suatu
perilaku yangbaik.
* Penguatan Positif + Stimulus => Perilaku baik
* Penguatan Positif + Stimulus => Perilaku baik
*
Penguatan Negatif – Stimulus => Perilaku baik
2.1.2
Hukuman (Punishment)
Penguatan negatif (negative
reinforcement) tidaklah sama dengan hukuman, keduanya sangat berbeda. Penguatan
negatif lebih bertujuan untuk meningkatkan probabilitas dari sebuah perilaku,
sedangkan hukuman lebih bertujuan untuk menurunkan probabilitas terjadinya
perilaku. Dalam penguatan negatif respon akan meningkat karena konsekuensinya,
sedangkan pada hukuman respon akan menurun karena konsekuensinya. Sebagai
contoh, ketika kita meminum obat saat kita sakit kepala dan hasilnya sakit kepala kita hilang , maka
kita akan meminum obat yang sama saat
kita mengalami sakit kepal. Penghilangan
rasa sakit kepala pada kasus ini merupakan penguatan negatif, sedangkan
apabila setelah meminum obat ternyata kita mendapat alergi, maka tentunya kita
tidak akan meminum obat yang sama lagi sebab mendapat alergi dalam kasus ini
merupakan sebuah hukuman sehingga perilaku berikutnya tidak akan mengulangi hal
yang sama.
Hukuman (punishment) adalah sebuah
konsekuensi untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkian sebuah perilaku akan
muncul. Sebagai contoh, seorang anak bermain-main pedang-pedangan menggunakan
pisau, kemudian kulit jari tanganya terpotong ketika pisau tersebut salah
diarahkan. Pada akhirnya anak tersebut akan sedikit kemungkinannya bermain-main
menggunakan pisau.
Hukuman positif dan hukuman
negatif
Dalam hukuman juga terdapat
pembagian antara positif dan negatif. Hukuman positif (positive punishment)
dimana sebuah perilaku berkurang ketika diikuti dengan rangsangan yang tidak
menyenangkan, misalnya ketika seseorang anak mendapat nilai buruk di sekolah
maka orangtuanya akan memarahinya hasilnya anak tersebut akan belajar lebih
giat untuk menghindari omelan orangtuanya (akan kecil kemungkinannya anak
tersebut akan mendapatkan nilai jelek). Hukuman negatif (negative punishment),
sebuah perilaku akan berkurang ketika sebuah rangsangan positif atau
menyenagkan diambil. Sebagai contoh, seorang anak mendapat nilai jelek akibat
terlalu sering bermain-main dengan temannya dan malas belajar, kemudian anak tersebut dihukum oleh orangtuanya untuk
tidak boleh bermain dengan teman-temannya selama sebulan, akhirnya anak
tersebut tidak akan terlalu sering bermain-main dengan temannya atau lebih mengutamakan
pelajarannya
3.1 Stimulus Generalization
dan Discrimination Pada Operant Conditioning.
3.1.1 Generalization
(Generalisasi)
Generalization pada operant
conditioning adalah memberikan respon yang sama terhadap stimulus yang sama atau mirip. Fokus perhatiannya adalah tingkat dimana perilaku disamaratakan dari
satu situasi ke situasi yang lain.
Sebagai contoh, anak kecil yang mendapatkan penguatan
oleh orang tuanya karena menimang dan menyayangi anjing keluarga, ia akan
segera mengeneralisasikan
respon menimang anjing itu dengan anjing yang lain. Contoh lain, seorang
guru memuji siswanya apabila siswa itu mengajukan pertanyaan yang bagus yang
berhubungan dengan bahasa Inggris, hal ini disamaratakan dengan kerja keras
dalam sejarah, matematika maupun dalam mata pelajaran
yang lain.
3.1.2 Discrimination (diskriminasi)
Diskriminasi dalam operant conditioning berarti
melibatkan perbedaan
antara stimulus-stimulus dan kejadian-kejadian lingkungan, atau dapat diartikan
merespon stimulus yang menunjukkan bahwa sebuah perilaku akan atau tidak akan
dikuatkan.
Sebagai contoh, Jika dikaitkan dengan contoh diatas
dimana anak akan mengeneralisasikan menyayangi anjing keluarga dengan anjing
yang lainnya, sedangkan hal itu bisa saja berbahaya ( dapat dikatakan, anjing tetangga sangat galak dan suka menggigit)
maka orang tua harus memberikan latihan diskriminasi, sehingga anak mendapatkan
penguatan jika ia menyayangi anjing keluarga dan bukan anjing tetangga, dengan
cara oranng tua menunjukkan aspek-aspek anjing yang melihatkan keramahannya(
misalnya ekornya biasa dikibas-kibas) sehingga anak akan bisa mengenali mana
anjing yang rmah dan biisa disayang dan mana anjing yang galak. Contoh lain,
seorang siswa tahu bahwa wadah di meja
guru yang bertulisan “ Matematika” adalah tempat ia harus meletakkan tugas
matematika hari ini, sementara wadah lainnya yang bertulisan “ Bahasa Inggris “
adalah tempat tugas bahasa inggris hari ini harus diletakkan.
3.2 Extinction (Pelenyapan)
Extinction merupakan suatu penghentian penguatan. Jika
dalam suatu kasus dimana pada perilaku sebelumnya individu mendapat penguatan
kemudian tidak lagi dikuatkan sehingga akan ada kecenderungan penurunan
perilaku, maka hal inilah yang dinamakan munculnya suatu pelenyapan (extinction).
Seorang
siswa mendapatkan beasiswa setiap kali berhasil menjadi juara kelas. Namun,
suatu ketika beasiswa dihentikan karena adanya kekurangan dana dari pihak si
pemberi beasiswa sehingga tidak sanggup lagi memberi bantuan. Ketika pihak
pemberi beasiswa tersebut tidak memberi lagi beasiswa, semangat belajar siswa
tersebut menjadi menurun.
Pelenyapan juga merupakan suatu strategi menghentikan
penguatan dimana pelenyapan ini menarik penguatan positif terhadap perilaku
tidak tepat atau tidak pantas. Hal ini dikarenakan banyaknya perilaku yang tidak
tepat dipertahankan akibat adanya penguatan positif terhadap perilaku tersebut.
Sebagai contoh, orangtua yang kurang peka terkadang cenderung lebih
memperhatikan perilaku yang tidak baik dari anaknya, seperti menegur, memarahi,
membentak, dan sebagainya tanpa sedikitpun memperhatikan hal-hal baik yang
dilakukan oleh anaknya, seperti memuji prestasi-prestasi dan kelakuan baik
anak-anaknya. Dalam hal ini, sangat diperlukan adanya suatu pelenyapan terhadap
penguatan pada hal-hal negatif yang dilakukan anaknya dan lebih memperhatikan
dan memunculkan penguatan pada hal-hal positif yang dilakukan si anak.
4.1 Perbedaan Operant Conditioning
dengan Classical Conditioning.
Pada dasarnya teori belajar
instrumental (operant conditioning) dan teori belajar klasik (classical
conditioning) memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat
dilihat pada:
1. Classical
conditioning muncul akibat adanya asosiasi (hubungan) antara dua stimulus atau
rangsangan, seperti yang kita ketahui pada percobaan Ivan Pavlov mengenai
hubungan antara makanan dan bunyi bel. Sebaliknya, operant conditioning muncul
akibat adanya asosiasi antara respon dan konsekuensi yang timbul, seperti
halnya berlatih dengan giat akan dapat memenangkan pertandingan.
2. Pada
classical conditioning biasanya meliputi mengenai refleks-refleks, perilaku
yang timbul adalah prilaku yang tidak disengaja yang dikontrol oleh syaraf
otonom. Sebaliknya pada Operant conditioning lebih kepada prilaku-prilaku yang
sadar dan diatur oleh syaraf simpatis.
3. Pada
Classical conditioning UCS (Unconditioned Stimulus) dipasangkan dengan CS
(Conditioned Stimulus), tetapi prilaku yang timbul bersifat independent. Pada
operant conditioning, konsekuensi penguatan diberikan hanya jika respon yang
dikondisikan terjadi.
Daftar Pustaka
King, Laura A.2010.Psikologi
Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif.Jakarta:Salemba Humanika
Lahey,Benyamin
B.2007.Psychology An Introduction Ninth Edition.New
York:The McGraw Hill
Companies
Satrock,John W.2007.Psikologi
Pendidikan. edisi kedua.
Jakarta:PT Kencana Media Group
4 komentar:
sist ... ada manfaat operant conditioning nggk ?
Lengkap, setiap pembahasan diberi contohnya. Thanks
Tq info yg baik..😊
Tq info yg baik..😊
Posting Komentar