Pages

Selasa, 01 Oktober 2013

Pengondisian Berpenguat Skinner




PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Seperti John Watson (1931), Skinner percaya bahwa psikologi dapat menjadi sains hanya melalui studi perilaku. Berbeda dengan Watson, Skinner mempelajari jenis perilaku yang lain-perilaku yang tidak secara otomatis dipicu oleh stimulus tertentu.

      Asumsi Dasar
 Dasar karya Skinner terdiri dari deskripsinya tentang sifat dari ilmu behavioral dan sifat dari proses belajar.

Sifat Ilmu Behavioral
Tujuan dari setiap ilmu pengetahuan adalah menemukan hukum-hukum relasi yang jelas di antar kejadian-kejadian di lingkungan. Tugasnya adalah menemukan variabel bebas/independen (kondisi atau kejadian) apa yang menimbulkan perubahan dalam variabel terikat/dependen, yakni perilaku. Misalnya, kondisi atau kejadian apa yang menyebabkan siswa senang mengerjakan tugas dan kondisi apa yang menyebabkan siswa mengabaikan perkerjaan rumah?

b. Definisi Belajar
Skinner (1950) mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku. “Belajar bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa tang kita lakukan”. Contohnya, anak kecil mungkin melihat satu keranjang berisi tiga apel dan satu keranjang berisi 10 apel dan mengatakan keranjang 10 apel tersebut lebih banyak. Kemudian, ketika anak tersebut mulia belajar berhitung, dia dapat mengidentifikasi jumlah spesifik dalam setiap kelompok dan menunjukkan selisih jumlah keduanya.


Ringkasan Asumsi Dasar dalam Pengkondisian 

Asumsi
Dasar Rasional
  1. Belajar adalah perubahan perilaku/behavioral. 
  2. Perubahan perilaku secara fungisional berkaitan dnegan perubahan dalam lingkungan atau kondisi.
  3. Hukum relasi antara perilaku dan lingkungan dapat ditemukan hanaya jika sifat behavioral dan kondisi eksperimental didefenisikan dalam istilah fisik dan diamati di bawah kondisi yang terkontrol.
  4. Data dari suatu studi ekspeerimental atas perilaku adalah satu-satunya sumber informasi tentang penyebab perilaku yang dapat diterima.  
  5. Perilaku subyek individual adalah sumber data yang tepat.
  6. Dinamika interaksi organisme dengan lingkungan adalah sama untuk semua spesies.
1-4. Agar dapat disebut sains, psikolog harus : (a) mempelajari kejadian yang dapat diamati dan dapat diukur; (b) dilakukan didalam kondisi yang dikontrol dengan cermat dan ; (c) menentukan kejadian lingkungan yang merupakan penyebab.









5.Relasi yang tepat hanya dapat diungkapkan melalui riset atas subyek individual.
6.Karena tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kejadian yang tampak yang memperkuat atau melemahkan frekuensi respons (perubahan behavioral), maka organisme tertentu (hewan atau manusia) bukan faktor utama.

ATURAN DASAR PERUBAHAN PERILAKU
Thorndike mengidentifikasi tiga komponen penting dari perubahan perilaku, yaitu :

  •  Kesempatan dimana perilaku terjadi
  • Perilaku itu sendiri
  • Konsekuesnsi dari perilaku


Salah satu kekurangan dalam analisis Thorndike adalah dia menyebutkan konsekuensi yang menyebabkan peningkatan perilaku itu sebagai reward. Skinner mengganti istilah reward dengan istilah reinforcing consequency dan reinforcement, serta mendefinisikannya dalam makna kaitannya dengan perilaku. Secara khusus penguatan adalah setiap konsekuensi behavioral yang memperkuat perilaku; yaitu penguat meningkatkan frekuensi respon.  

Ada tiga klasifkasi penguatan umum. Pertama adalah penguatan primer dan sekunder (yang dikondisikan). Penguatan primer adalah penguatan yang dalam kondisi tepat, dapat meningkatkan frekuensi tanpa pelatihan. Penguatan sekunder adalah penguatan melalui asosiasi dengan kejadian yang telah berfungsi sebagai penguat. Kedua penguatan umum, adalah penguatan yang berfungsi dalam berbagai macam situasi. Ketiga penguatan positif atau negatif adalah cara konsekuensi penguatan berfungsi. 
Selain penguat, Skinner juga mengidentifikasi istilah hukuman, yaitu untuk mereduksi frekuensi perilaku tertentu.



Sumber :
Gtedler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
.

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 01 Oktober 2013

Pengondisian Berpenguat Skinner

Diposting oleh Hikmah Nasution di 16.02



PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Seperti John Watson (1931), Skinner percaya bahwa psikologi dapat menjadi sains hanya melalui studi perilaku. Berbeda dengan Watson, Skinner mempelajari jenis perilaku yang lain-perilaku yang tidak secara otomatis dipicu oleh stimulus tertentu.

      Asumsi Dasar
 Dasar karya Skinner terdiri dari deskripsinya tentang sifat dari ilmu behavioral dan sifat dari proses belajar.

Sifat Ilmu Behavioral
Tujuan dari setiap ilmu pengetahuan adalah menemukan hukum-hukum relasi yang jelas di antar kejadian-kejadian di lingkungan. Tugasnya adalah menemukan variabel bebas/independen (kondisi atau kejadian) apa yang menimbulkan perubahan dalam variabel terikat/dependen, yakni perilaku. Misalnya, kondisi atau kejadian apa yang menyebabkan siswa senang mengerjakan tugas dan kondisi apa yang menyebabkan siswa mengabaikan perkerjaan rumah?

b. Definisi Belajar
Skinner (1950) mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku. “Belajar bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa tang kita lakukan”. Contohnya, anak kecil mungkin melihat satu keranjang berisi tiga apel dan satu keranjang berisi 10 apel dan mengatakan keranjang 10 apel tersebut lebih banyak. Kemudian, ketika anak tersebut mulia belajar berhitung, dia dapat mengidentifikasi jumlah spesifik dalam setiap kelompok dan menunjukkan selisih jumlah keduanya.


Ringkasan Asumsi Dasar dalam Pengkondisian 

Asumsi
Dasar Rasional
  1. Belajar adalah perubahan perilaku/behavioral. 
  2. Perubahan perilaku secara fungisional berkaitan dnegan perubahan dalam lingkungan atau kondisi.
  3. Hukum relasi antara perilaku dan lingkungan dapat ditemukan hanaya jika sifat behavioral dan kondisi eksperimental didefenisikan dalam istilah fisik dan diamati di bawah kondisi yang terkontrol.
  4. Data dari suatu studi ekspeerimental atas perilaku adalah satu-satunya sumber informasi tentang penyebab perilaku yang dapat diterima.  
  5. Perilaku subyek individual adalah sumber data yang tepat.
  6. Dinamika interaksi organisme dengan lingkungan adalah sama untuk semua spesies.
1-4. Agar dapat disebut sains, psikolog harus : (a) mempelajari kejadian yang dapat diamati dan dapat diukur; (b) dilakukan didalam kondisi yang dikontrol dengan cermat dan ; (c) menentukan kejadian lingkungan yang merupakan penyebab.









5.Relasi yang tepat hanya dapat diungkapkan melalui riset atas subyek individual.
6.Karena tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kejadian yang tampak yang memperkuat atau melemahkan frekuensi respons (perubahan behavioral), maka organisme tertentu (hewan atau manusia) bukan faktor utama.

ATURAN DASAR PERUBAHAN PERILAKU
Thorndike mengidentifikasi tiga komponen penting dari perubahan perilaku, yaitu :

  •  Kesempatan dimana perilaku terjadi
  • Perilaku itu sendiri
  • Konsekuesnsi dari perilaku


Salah satu kekurangan dalam analisis Thorndike adalah dia menyebutkan konsekuensi yang menyebabkan peningkatan perilaku itu sebagai reward. Skinner mengganti istilah reward dengan istilah reinforcing consequency dan reinforcement, serta mendefinisikannya dalam makna kaitannya dengan perilaku. Secara khusus penguatan adalah setiap konsekuensi behavioral yang memperkuat perilaku; yaitu penguat meningkatkan frekuensi respon.  

Ada tiga klasifkasi penguatan umum. Pertama adalah penguatan primer dan sekunder (yang dikondisikan). Penguatan primer adalah penguatan yang dalam kondisi tepat, dapat meningkatkan frekuensi tanpa pelatihan. Penguatan sekunder adalah penguatan melalui asosiasi dengan kejadian yang telah berfungsi sebagai penguat. Kedua penguatan umum, adalah penguatan yang berfungsi dalam berbagai macam situasi. Ketiga penguatan positif atau negatif adalah cara konsekuensi penguatan berfungsi. 
Selain penguat, Skinner juga mengidentifikasi istilah hukuman, yaitu untuk mereduksi frekuensi perilaku tertentu.



Sumber :
Gtedler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
.

0 komentar on "Pengondisian Berpenguat Skinner "

Posting Komentar